JAKARTA, iNews.id - TNI AD membeberkan hasil penyelidikan terhadap kecelakaan tank kostrad yang terperosok ke dalam Sungai Bogowonto, Rabu (21/3/2018). Kecelakaan tank tempur M-113 itu terjadi diawali adanya kesalahan standar operasional prosedur (SOP).
Aspam KSAD Muhammad Nur Rahmad mengatakan, berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan oleh TNI AD, kegiatan outbond yang mengangkut anak-anak di atas tank itu tidak dilaporkan ke komando atas.
"Dari hasil investigasi oleh tim yang dibentuk oleh TNI AD, disimpulkan terdapat kesalahan prosedur yang tidak dijalankan sesuai dengan SOP pengamanan," kata Nur Rahmad di Kartika Media Center, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Menurut dia, secara umum, kondisi kendaraan tempur Tank M113 A1BE yang digunakan dalam kegiatan outbond tidak terdapat masalah dalam hal pemeliharaan maupun perawatan tank tersebut.
Hal itu ditetapkan pada hasil pemeriksaan secara berkala pada triwulan I 2018, yang menyatakan kendaraan dalam kondisi baik dan siap operasional. "Namun kegiatan itu tidak dilaporkan ke komando atas dalam hal ini ke Komandan Brigade VI Panglima Divisi Infanteri II Kostrad dan Pangkostrad sehingga tidak dilaksanakan pengawasan secara benar," ujarnya.
Diketahui, kecelakaan Tank di Purworejo, Jawa Tengah, itu menewaskan satu prajurit TNI AD Pratu Randi dan Kepala Sekolah PAUD Ananda, Iswandari. Mereka berdua tewas karena terseret arus dari Sungai Bogowonto. Selain korban meninggal dunia, sejumlah korban selamat juga mengalami luka-luka seperti patah tulang dan memar.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait