Hukum tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191 beserta penjelasan lengkapnya. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Mengetahui hukum tajwid Surat Ali Imran ayat 190-191 sangat penting agar tidak salah dalam membaca Al Quran. Sebab, kesalahan dalam melafalkan ayat bisa mengubah makna dan artinya.

Karena itu, sangat penting mengetahui ilmu tajwid agar bisa membaca Al Quran sesuai dengan kaidah-kaidah makhraj dan panjang pendeknya bacaan.

Membaca Al Quran memang harus mengetahui tajwid dan makharijul huruf. Karena itu, bagi orang yang belum mampu membaca Al Quran sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan.

Dikutip dari Buku Qur'an & Hadis MTs Kelas VII Kemenag, hukum mempelajari Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Qur'an dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.

Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah dan mustahaknya (orang yang membaca Al Quran) wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Al Quran. 

Maka dapat dikatakan Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta cara-cara membaca Al Quran dengan mengeluarkan huruf dari makhrojnya serta memberi hak dan mustahaknya. 

Perintah membaca Al Quran dengan tartil disebutkan dalam Surat Al Muzzamil ayat 4.  Allah SWT berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)

Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191

Ada banyak hukum tajwid dalam Surat Ali Imran Ayat 190-191 di antaranya, ghunnah, mad thabi'i, qalqalah sughra, alif lam syamsiyah, alif lam qomariyah dan idzhar syafawi.

Surat Ali Imran ayat 190-191 ini menjelaskan tentang tanda-tanda kekuasaan Allah SWT bagi orang-orang yang berakal. Dalam ayat ini, Allah SWT menganjurkan untuk mengenal keagungan, kemuliaan, dan kebesaran-Nya. 

Sesungguhnya dalam penciptaan benda-benda angkasa, matahari, bulan, beserta planet-planet lainnya dan gugusan bintang-bintang yang terdapat di langit dan perputaran bumi pada porosnya yang terhampar luas untuk manusia, dan pergantian malam dan siang, pada semua fenomena alam tersebut terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal yakni orang yang memiliki akal murni yang tidak diselubungi oleh kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan. 

Berikut bacaan Surat Ali Imran ayat 190-191

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya : Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran Ayat 190-191).

Berikut Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Surat Ali Imran Ayat 190 mengandung banyak hukum tajwid. Berikut ulasan lengkap hukum tajwidnya:

1. اِنَّ 

Hukum tajwidnya Ghunnah. Sebab huruf nun bertasydid. Cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.

2. فِيْ 

Terdapat hukum tajwid Mad asli atau Mad Thobi’i. Sebab, huruf fa berharakat kasroh bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 1 alif atau 2 harakat.

3. السَّمَاوَاتِ 

Terdapat dua hukum tajwid pada kalimat assamaawaat. Hukum tajwid pertama yakni  Alif lam syamsiyah karena huruf Alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Cara membacanya dengan idgham (masuk ke huruf sin).

Hukum tajwid kedua yakni Mad asli atau mad thobi’i. Sebab, huruf mim dan wawu berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 1 alif atau 2 harakat.

4. وَاخْتِلَافِ 

Hukum tajwidnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

5. اللَّيْلِ 

Hukum tajwidnya idghom syamsiyah karena ada alif lam bertemu lam, dan mad layin karena ada ya sukun sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah.

6. النَّهَارِ  

Idghom syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif
Hukum tajwidnya idghom syamsiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) nun dan mad thabi'i atau mad ashli karena huruf ha berharakat fathah diikuti alif. Dibaca panjang 1 alif atau dua harakat.

Selain itu, terdapat hukum tajwid ghunnah sebab huruf nun bertasydid, untuk cara membacanya dengan dengung serta ditahan selama 3 harakat. 

7. لَآيَاتٍ

Hukum tajwidnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad.

Selain itu, ada Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ya berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

8. يٰتٍ لِّاُ 

Hukum tajwidnya Idgham bilaghunnah karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung dan bunyi tanwin menjadi hilang.

9. الْاَ لْبَابِ  

Terdapat dua hukum tajwid yakni, Mad aridh lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat. Selain itu, Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.

Berikut Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 191

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

1. اَلَّذِيْنَ 

Terdapat Hukum tajwid Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat kasroh bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

2. يَذْكُرُونَ

Terdapat hukum tajwid Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ra berharakat dammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

3. اللَّهَ

Hukum tajwidnya Tafkhim karena lam jalalh didahului huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya tebal.

4. قِيَامًا وَقُعُودًا 

Terdapat hukum tajwid Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Selain itu, Idgham bighunnah karena huruf mim berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

Terdapat hukum tajwid lainnya yakni terdapat Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ‘ain berharakat dammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
 
5. وَقُعُودًا وَعَلَىٰ 

Terdapat hukum tajdiw idghom bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah. Cara membacanya masuk dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
Selain itu, terdapat Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

6. جُنُوبِهِمْ

Terdapat Hukum tajwid Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat dammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.

7. جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ 

Terdapat Hukum tajwid Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu huruf wawu. Cara membacanya jelas tidak berdengung sama sekali.

Selain itu, hukum Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ra’ berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 1 alif atau 2 harakat.
8. فِي خَلْقِ 

Hukum tajwidnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 1 alif atau 2 harakat.

9. خَلْقِ السَّمَاوَاتِ 

Hukum tajwidnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam  (lam ta'rif) bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgham (masuk ke huruf sin).

Selain itu, ada Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

10. رَبَّنَا 

Hukum tajwidnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.

11. مَا 

Hukum tajwid Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.

12. خَلَقْتَ

Hukum tajwidnya Qalqalah sughra karena huruf qalqalah qaf sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

13. هٰذَا 

Hukum tajwidnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

14. بَاطِلاً 

Hukum tajwidnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

15. بَاطِلاًۚ سُبْحٰنَكَ 

Hukum tajwidnya ikhfa karena huruf lam alif berharakat fathah tanwin bertemu dengan huruf sin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. 

16. سُبْحٰنَكَ 

Hukum tajwidnya Qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba disukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.

Selain itu, Mad asli atau mad thobi’i karena huruf kha berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. 

17. فَقِنَا  

Hukum tajwid Mad asli atau mad thobi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 1 alif atau selama 2 harakat.

18. عَذَابَ 

Hukum tajwid Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. 

19. النَّارِ  

Hukum tajwidnya ada tiga macam, yakni alif lam syamsiyah sebab huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah nun. Cara membacanya idgham (masuk ke huruf sin). 

Kedua, ghunnah sebab huruf nun berharakat tasydid. Cara membacanya ghunnah serta ditahan selama 3 harakat. Ketiga, mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwakaf. Kemudian untuk cara membacanya panjang selama 2 sampai 6 harakat.

Demikian penjelasan menngenai hukum tajwid Surat Ali Imran ayat 190-191 beserta penjelasan dan cara membacanya. 

Wallahu a'lam bi muraadihi


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network