SOLO, iNews.id – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) bersama PT Welthek Healthin Indonesia meluncurkan aplikasi Bubidan di Kota Solo, Sabtu (8/1/2022). Kehadiran aplikasi ini diharapkan bisa membantu memecahkan persoalan yang dihadapi para bidan, utamanya di pelosok.
“Aplikasi ini diharapkan bisa menjembati orang yang dilayani dengan bidan,” kata anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto usai peluncuran aplikasi Bubidan.
Aplikasi diharapkan bisa melayani IBI dan anggotanya, seperti persoalan edukasi, praktek bidan yang perlu dikoneksi dan diintegrasi dengan baik. Di era revolusi industri 4.0 seperti sekarang, dirinya menilai langkah yang dilakukan IBI Jateng sangat kreatif dan inovatif.
“Ini akan saya bawa ke Komisi IX, akan saya sampaikan agar inovasi ini diperluas dan dimanfaatkan seluruh bidan di Indonesia,” ucapnya.
Komisaris PT Welthek Healthin Indonesia, Ade Lis Mulyaningsih mengatakan, pihaknya mengidentifikasi ada dua masalah besar untuk membuat bidan lebih berdaya, pertama edukasi dan kedua distribusi.
“Masalah edukasi terkait sebaran bidan. Agar bidan tidak kesulitan meningkatkan kompetensinya karena terkait lokasi yang jauh dan terpencil,” kata Ade Lis Mulyaningsih.
Sedangkan masalah distribusi, karena lokasi yang jauh dan terpencil maka bidan kesulitan mendapat akses obat-obatan dan alat-alat kesehatan untuk menangani pasiennya.
“Kalaupun mereka dapat, tentu harganya akan lebih mahal,” katanya.
Dengan aplikasi Bubidan, diharapkan bisa membantu para bidan dalam melaksanakan tugasnya secara terintegrasi.
Ketua Pengurus Daerah IBI Jawa Tengah, Sumarsih mengatakan, tanggung jawab bidan di antaranya menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan stunting. Untuk menurunkan angka stunting, bidan menjadi tim pendamping keluarga.
“Untuk Jawa Tengah ditarget ada 27.931 bidan untuk pendamping keluarga,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait