Istri korban pelemparan batu di Tol Cikampek, Sixsi Meirina masih shock atas peristiwa tragis yang menimpa suaminya. (Foto: iNews.id/Yunibar)

SLAWI, iNews.id - Suasana duka masih menyelimuti keluarga Saeful Mazazi (42) warga Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Saeful tewas akibat aksi pelemparan batu di ruas Tol Jakarta-Cikampek saat tengah mengendarai mobil bersama istri, anak dan sejumlah karyawanya untuk mudik ke kampung halamannya di Tegal, Selasa, 5 Juni 2018 lalu.

Istri korban, Sixsi Meirina bahkan masih terpukul atas peristiwa tragis yang menimpa sang suami tercinta. Ditemui di rumahnya, Jumat (8/6/2018), Sixsi bahkan tak kuasa menahan duka mendalam saat menceritakan kronologi kejadian tragis tersebut.

Dia menuturkan, saat kejadian dia duduk di belakang sang suami yang tengah mengemudikan mobil Toyota Cayla nopol G 8696 ZP. Dalam perjalanan antara ruas Tol Pondok Gede ke arah Cikunir tiba-tiba terjadi peristiwa itu. “Kami jalan biasa. Kami berangkat dari Bogor abis dari makam Papa menuju Cikampek lewat Kalimalang,” kata Sixsi sambil terus terisak.


Karyawan Saeful, Zaenal Abidin mengatakan, saat mobil sedang melaju kencang tiba-tiba batu sebesar kepalan tangan orang dewasa jatuh menimpa kaca depan mobil tepat di depan tempat duduk pengemudi. Seketika batu mengenai rahang Saeful hingga ke dada korban.

“Saya tidak tahu, tiba-tiba ada batu besar kena kaca depan sampai masuk mobil. Batu itu pas kena rahang Pak Saeful,” ucap Zaenal Abidin, karyawan Saeful.

Saat kejadian, kata dia, mobil masih terus melaju. Dia kemudian berusaha menahan kemudi agar laju mobil tidak oleng. Sementara sang istri yang duduk di belakang Seaful langsung loncat berusaha menginjak rem.

Mobil kemudian berhasil ditepikan oleh istri Saeful. Sementara Saeful dikeluarkan dari mobil dalam kondisi berdarah di dada dan wajahnya. Tak lama kemudian, mobil ambulans datang akibat terjebak kemacetan di ruas tol. Korban akhirnya mengembuskan napas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. “Ambulans datangnya lambat mungkin kena macet karena saat itu jalnnya macet banget,” ucap Saeful.

Adik ipar korban, Andi Purwanto mengaku hingga kini pihak Jasa Marga belum ada tindak lanjut untuk mengusut kasus itu. “Polisi juga menilai pelakunya orang gila. Padahal, kata saksi pelakunya pakai sepatu boot dan ketangkep satu,” katanya.

Terkait kejadian itu, dia meminta pihak terkait untuk secepatnya mengusut tuntas kasus pelemparan batu yang menewaskan salah satu anggota keluarganya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network