SALATIGA, iNews.id - Keberadaan pedagang menjadi salah satu tulang punggung peningkatan perekonomian di Jawa Tengah (Jateng). Calon Gubernur Jateng, Sudirman Said menyakini, berdagang merupakan salah satu upaya efektif pengentasan kemiskinan.
Saat ini catatan angka kemiskinan di Jateng mencapai 4,4 juta jiwa. Menurut Pak Dirman, harus ada langkah konkret, serta kebijakan dari pemerintah yang sungguh-sungguh menggarap hal tersebut. Namun bukan langkah atau kebijakan yang diselimuti popularitas pemimpin.
"Karena Jawa Tengah harus lebih baik, harus lebih cepat dibangun. Kemiskinan harus diatasi segera dan kesejahteraan masyarakat harus ditingkatkan. Ini sambutan yang luar biasa," kata Pak Dirman, sapaan akrabn Menteri ESDM periode 2014-2016, saat menyapa pedagang di Pasar Tiban Jalan Lingkar Salatiga, Minggu (15/4/2018).
Dalam kunjungan tersebut, Pak Dirman didampingi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Salatiga Yuliyanto-Muhammad Haris. Selain itu, hadir pula Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sebelum berkeliling, didampingi istri dan anak, Pak Dirman menyantap soto di warung Pak Biron.
"Kami menyaksikan dimana-mana masyarakat menginginkan perubahan, menginginkan pemimpin baru," ujar pasangan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng, Ida Fauziah.
Sebagai salah satu upaya pembaruan di sektor peningkatan perekonomian, perdagangan maupun UMKM, pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah telah mencetuskan sejumlah program yang akan melahirkan 5 juta lapangan kerja bagi masyarakat. Di antaranya yakni melalui Gerakan Ayo Obah dan Setara.
Ayo Obah merupakan sarana melahirkan, penggemblengan dan peningkatan kualitas berwirausaha. Sama halnya dengan Ayo Obah, Program Setara dikhususkan untuk kaum perempuan.
Terkait keberadaan Pasar Tiban tersebut, Pak Dirman berpandangan, pasar seperti itu di manapun harus didukung. Karena sudah terbukti sangat memberi manfaat secara sosial maupun ekonomi.
"Ini sepuluh tahun sudah berjalan, berarti ini sangat dibutuhkan masyarakat karena memberi manfaat. Yang seperti ini harus dipertahankan dan dikembangkan," kata tokoh yang menjadi salah satu satu pencetus lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, kata Pak Dirman, tetap harus memperhatikan legalitas, kebersihan dan keamanan. "Pedagang ini kan menjadi front terdepan dari ekonomi kerakyatan. Jadi harus dilindungi," tuturnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait