SLAWI, iNews.id - Seorang siswi kelas III SD Negeri 1 Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terjatuh jembatan gantung warna-warni setinggi delapan meter yang kondisinya kayunya sudah lapuk.
Korban yang diketahui bernama Lulu Khumaira (10) warga Desa Bukateja itu pun terjun bebas ke Sungai Gung yang beraliran deras dan penuh bebatuan besar. Beruntung nyawa korban selamat dan hanya mengalami luka ringan. Saat ini, Lulu masih menjalani perawatan di rumah sakit umum daerah (RSUD) doktor Soesilo, Slawi.
Kejadian tersebut berawal saat korban bersama adik dan ayahnya jalan-jalan berekreasi mengisi libur akhir pekan pada Minggu (1/4/2018) siang di jembatan gantung warna warni yang ada di Desa Danawarih.
Saat melintas di jembatan gantung, Purwanto, ayah korban kakinya merasakan gatal. Purwanto pun melepaskan genggaman tangan anaknya untuk menggaruk kakinya yang gatal. Namun selang berapa menit, dia mendengar anaknya menjerit dan sudah jatuh ke bawah.
“Waktu itu, saya lagi jalan-jalan sama anak. Tiba-tiba kaki saya gatel. Tidak tahu kenapa anak saya kakinya masuk lubang kayu jembatan langsung terjatuh ke bawah,” katanya ditemui di Ruang Bougenvil RSUD dokter Soesilo, Senin (2/4/2018).
Melihat anaknya terjatuh, dia pun berlari sambil menggendong anaknya yang satu lagi dan turun ke sungai untuk menolong Lulu. Meski ketinggian jembatan mencapai delapan meter, Lulu tidak mengalami luka serius karena saat kejadian korban jatuh ke dalam air dan tidak mengenai bebatuan besar. Sehingga hanya mengalami luka memar di punggung dan tangan kiri terkilir.
“Dari awal lewat jembatan memang banyak kayu yang kondisinya sudah lapuk. Saya berharap kayu jembatan bisa segera diperbaiki agar tidak ada korban yang jatuh lagi ke sungai,” ucapnya.
Seorang pengendara melintas di atas Jembatan Gantung Warna Warni di Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. (Foto: iNews.id/Yunibar)
Jembatan gantung sepanjang 273 meter dan lebar satu meter itu membentang di atas Kali Gung. Jembatan tersebut menghubungkan Desa Danawarih dengan Desa Sangkanjaya, Kecamatan Balapulang.
Semula, jembatan itu hanya dipakai untuk aktivitas perekonomian warga Sangkanjaya yang terisolasi karena terbatasnya infrastruktur. Kini, jembatan itu dipoles oleh para pemuda Karang Taruna Desa Danawarih dengan cat berwarna warni. Saat musim liburan, banyak masyarakat yang berkunjung ke jembatan itu untuk bersawafoto.
Sayangnya, jembatan itu belum dikelola untuk dijadikan tempat wisata meski selalu didatangi pengunjung. Warga berharap, Pemkab Tegal segera memperbaiki lantai jembatan yang terbuat dari papan kayu agar aman dilalui.
Editor : Kastolani Marzuki
jembatan rusak kabupaten tegal lulu khumaira rsud dr soeselo slawi jembatan gantung warna-warni danawarih
Artikel Terkait