SEMARANG, iNews.id - Harga kebutuhan pokok di Jawa Tengah (Jateng) masih relatif stabil dan terkendali. Berdasarkan pantauan hingga Jumat (15/12/2017), tidak ada lonjakan harga dan pasokan masih sangat cukup untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru 2018.
Harga-harga yang terpantau stabil seperti beras Rp10.500 per kilogram (kg), gula Rp12.000, minyak goreng curah Rp11.000 per liter, daging sapi Rp100.000, dan daging ayam Rp31.000 per kg. Selanjutnya, telur ayam Rp25.000 per kg, cabai merah Rp30.000 per kg, cabai rawit merah Rp 20.000 per kg, bawang merah Rp18.000 per kg, dan bawang putih Rp22.000.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bachrul Chairi mengatakan, pemerintah akan terus memastikan kestabilan harga dan ketersediaan pasokan dalam menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Meski kondisi harga kebutuhan pokok masih relatif stabil, pemerintah tetap perlu menempuh tiga langkah antisipatif untuk menghadapi momen ini.
Adapun langkah-langkah tersebut, yakni mengidentifikasi ketersediaan pasokan dan memantau harga di masing-masing daerah dan mengidentifikasi kesiapan instansi dan pelaku usaha untuk menghindari kekurangan stok. Kemudian, pengawasan barang beredar agar masyarakat terhindar dari barang yang tidak aman dikonsumsi atau digunakan.
“Pemerintah pusat akan terus berkoordinasi dengan seluruh kantor dinas yang membidangi perdagangan di daerah untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok. Hal ini untuk menjamin masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan khidmat dan tenang,” ungkap Bachrul, saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Kesiapan Bahan Pokok Menghadapi Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Semarang, Jateng, Jumat (15/12/2017).
Sementara Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jateng yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng, Sri Puryono menyatakan, untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok khususnya beras, TPID Jateng melakukan operasi pasar secara serentak selama 30 hari ke depan. Komoditas yang dijual dalam operasi pasar terdiri dari beras, gula pasar, dan minyak goreng. "Di beberapa wilayah tertentu juga menjual daging dan bawang merah," kata Sri Puryono.
Untuk mengamankan kecukupan pasokan dan mengawal kestabilan harga, Bulog Divre Jateng telah menyiapkan 130.000 ton beras, 43.000 ton gula pasir, dan 230.000 liter minyak goreng. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai bulan Februari 2018. Masyarakat tidak perlu khawatir terjadi gejolak harga di pasaran dan kekurangan pasokan.
"Kami harapkan segala upaya yang dilakukan TPID akan berhasil mengawal kestabilan harga pangan strategis sehingga masyarakat dapat memenuhi kebututuhan dengan harga yang wajar," tandasnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait