DEMAK, iNews.id - Pedagang janur ketupat menjamur di pasar tradisional seputar jalur Pantura Demak menjelang tradisi syawalan. Mereka umumnya pedagang dadakan yang mengais rezeki usai Lebaran.
Menjamurnya pedagang janur ketupat di pinggir jalan Pantura, dekat kawasan Pasar Bintoro, Demak, membuat arus lalu lintas menjadi tersendat, Rabu (19/5/2021). Pedagang janur ketupat umumnya berasal dari Demak, Jepara, dan Semarang.
Darsini, salah seorang pedagang ketupat mengaku hasil penjualan janur ketupat tahun ini menurun dibandingkan tahun kemarin. Selain banyaknya saingan, harga janur ketupat juga turun.
“Tahun lalu janur ketupat harganya Rp10.000, kini justru Rp5.000 untuk 10 bijin,” kata Darsini.
Meskipun demikian, perempuan yang keseharian menjadi ibu rumah tangga ini tetap bersyukur bisa mendapat tambahan penghasilan.
Tradisi syawalan tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Selain larangan keramaian di perayaan Lebaran ketupat, dampak pendemi Covid-19 juga mempengaruhi perekonomian keluarga.
Sementara itu, tradisi syawalan biasa dirayakan masyarakat Jawa pada tujuh hari setelah Lebaran atau Kamis (20/5/2021) besok. Warga menyebut tradisi ini sebagai Lebaran Ketupat. Untuk merayakan tradisi syawalan, warga biasa memasak ketupat yang disajikan untuk keluarga atau dibagikan ke sanak famili.
Sakdiyah, warga Wonosalam, Demak mengatakan, untuk merayakan Lebaran Ketupat tahun ini dirinya berburu janur. Kali ini dia sengaja membeli janur ketupat lebih banyak.
“Selain dimakan bersama keluarga, ketupat dan lepet nantinya juga dibagikan ke tetangga,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait