KENDAL, iNews.id - Tangis histeris keluarga mengiringi kedatangan jenazah AKBP Mito, korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610, saat tiba di rumah duka di Dukuh Rejomulyo, Desa Sidomulyo, Cepiring, Kendal, Jawa Tengah, Selasa (6/11/2018).
Jenazah perwira menengah di Polda Bangka Belitung ini rencananya dimakamkan Rabu (7/11/2018) pagi dengan upacara kedinasan. Peti berisi jenazah almarhum diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Jakarta ke Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Jenazah kemudian diambil pihak keluarga dengan mobil ambulans.
Istri almarhum AKBP Mito, Dian Anindita bersama ketiga anaknya tidak kuasa menahan tangis. Dian juga memeluk ibu mertuanya. Sejumlah kerabat dan tetangga terlihat datang ke rumah duka dan melaksanakan salat jenazah.
Kapolres Kendal AKBP Adi Wijaya mengatakan, jenazah baru dimakamkan Rabu (7/11/2018) secara kedinasan. “Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Ahmad Lutfi akan bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman AKBP Mito,” Kata Adi Wijaya, Selasa (6/11/2108).
Kapolres Kendal pernah satu angkatan dengan almarhum saat menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) angkatan 43. Menurut Kapolres, almarhum terkenal baik selama pendidikan.
Sejumlah karangan bunga tampak memenuhi rumah duka, mulai dari Kapolri, Kapolda Jawa Tengah, Kapolda Bangka Belitung hingga sejumlah kapolres yang menjadi rekan satu angkatan baik di Akademi Kepolisian maupun PTIK.
Saat kejadian, AKBP Mito hendak pulang ke Pangkalpinang setelah reuni dengan teman satu angkatan di Jakarta. Keluarga baru mendapatkan kabar jika anak keempat dari enam bersaudara itu termasuk salah satu penumpang pesawat nahas tersebut.
Adik korban, Murtiningsih menuturkan, terakhir kontak dengan kakaknya dua pekan silam saat ada tugas di Jakarta dan pulang ke rumah orang tuanya di Cepiring. “Saya sih masih berharap, kakak saya ini bisa ditemukan dalam kondisi selamat. Saya baru dapat kabar ini dari istrinya yang menunggu di Jakarta,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait