Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan pengasuh Pondok Pesantren Girikesumo KH Munif Zuhri (kiri) saat berkunjung ke pesantren tersebut di Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak, Jawa Tengah, Jumat (19/10/2018). (Foto: Antara)

DEMAK, iNews.id - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah segera memutuskan rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta yang saat ini merupakan salah satu proyek strategis nasional.

"Itu masih dalam proses studi dan akan segera kita putuskan karena apa pun, sekali lagi connectivity, yang namanya infrastruktur akan memperkuat daya saing dalam era globalisasi," kata Presiden Joko Widodo seusai bersilaturahim dengan pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo di Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (19/10/2018).

Kunjungan itu merupakan rangkaian kegiatan safari ke sejumlah pondok pesantren di Jateng dalam rangka Hari Santri Nasional 2018 sekaligus silaturahmi dengan para ulama.

Jokowi menjelaskan, selama lima tahun ini pemerintah telah fokus pada pembangunan infrastruktur. Khusus untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Jawa Tengah, Presiden Jokowi menyebutkan sudah banyak yang hampir selesai pada tahun 2018 ini.

"Sudah selesai antara lain Jalan Tol Pejagan-Pemalang, insyaallah akhir November 2018 akan selesai Jalan Tol Batang-Semarang, pada Desember 2018 akan selesai lagi Jalan Tol Salatiga-Solo," ujar Presiden.

Rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta mendapat penolakan dari Panitia Khusus Revisi Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) DPRD Jateng dengan beberapa pertimbangan.

Pertimbangan itu antara lain, posisi jalan tol itu ekuivalen dengan jalan tol yang sedang dikerjakan yaitu Semarang-Solo-Yogyakarta. Kemudian, pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta akan mengurangi lahan basah atau pertanian produktif seluas 350 hektare, biaya pembangunan jalan tol sepanjang 70 kilometer itu cukup besar, dan jalur pembangunan jalan tol merupakan jalur rawan gempa bumi.

Pansus menyarankan pemerintah lebih serius mengembangkan sarana transportasi massal berupa reaktivasi jalur kereta api Semarang-Yogyakarta.

Dari sisi investasi, pembangunan jalur kereta api per kilometer hanya butuh Rp25 miliar hingga Rp30 miliar, sedangkan jalan tol kebutuhan dananya Rp150 miliar per kilometer.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network