SOLO, iNews.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merespons karyawan Masjid Raya Sheikh Zayed yang tidak menerima gaji secara utuh. Dia mengimbau para karyawan tidak perlu takut untuk melaporkan kondisi yang mereka terima ke Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).
Gibran menyebut bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) siap memberikan perlindungan bagi para karyawan yang mengadu. Dia juga mempersilahkan para karyawan tersebut mengadu ke Pemkot meski proses penggajian dilakukan oleh pihak ketiga. "Pasti (perlindungan). Kami kan selalu buka posko. Setiap aduan kan kami tindak lanjuti,” katanya, Selasa (2/5).
Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Ahmad Munajat mengatakan, pihaknya tengah melakukan investigasi terkait masalah tersebut. Takmir masjid juga sedang berdialog dengan PT Arsa selaku perusahaan yang menaungi para karyawan.
"Inikan pegawainya outsourcing semua. Kami sedang berdialog dengan PT. Arsa nya dan teman-teman pegawai," ungkapnya.
Selain penunggakan gaji, Munajat menyebut bahwa ada pemotongan dari pihak perusahaan. Aduan sendiri masih dalam bentuk secara lisan sehingga, pihak takmir masih harus menggali informasi yang lebih komprehensif.
"Kami sudah sampaikan kepada direkturnya kalau yang delay untuk segera dibayarkan. Kami juga mencoba mencari permasalahan dibalik tertundanya pembayaran," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah karyawan outsourcing Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mengeluhkan jumlah gaji yang mereka terima. Pihak pengelola tidak membayarkan gaji secara utuh sesuai kesepakatan kerja.
Salah seorang karyawan yang tidak ingin disebutkan identitasnya saat diwawancarai, Selasa (2/05) mengatakan, sesuai jadwal karyawan sudah mendapatkan gaji ke-3 mereka.
Gaji tersebut mereka terima setiap tanggal 1. Namun, sejak pembayaran pertama jumlah gaji yang diterima sering tidak sesuai.
Editor : Ahmad Antoni
wali kota solo gibran rakabuming raka Masjid Raya Sheikh Zayed Masjid Sheikh Zayed gaji karyawan
Artikel Terkait