BANJARNEGARA, iNews.id – Aktivitas vulkanik Gunung Api Dieng di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, masih cukup tinggi pascameletus sekitar pukul 13.42 WIB, Minggu 1 April 2018. Merespon kejadian itu, Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan untuk menutup sementara lokasi objek wisata di kawasan tersebut, yakni Kawah Sileri Dieng dan Pemandian air hangat, Senin (2/4/2018).
Informasi yang dihimpun iNews, hasil pengamatan pos PVMBG, suhu di areal kawah masih tinggi. Suhu air kawah mencapai 68 derajat celcius, sedangkan suhu tanah di sekitar bibir kawah berkisar 47 derajat celcius.
Pascaerupsi dan meletus disertai dengan semburan lumpur dengan tinggi 150 meter sehari sebelumnya, PVMBG juga mencatat masih adanya embusan asap pekat setinggi 60 meter di area kawah. Asap itu membumbung tinggi dari bibir kawah menuju ke atas.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip mengatakan, Kawah Sileri Dieng beserta lokasi pemandian ada di zona bahaya dan ditutup sementara. Sementara untuk wisata di kawah lain yang berada di luar zona bahaya masih aman untuk dikunjungi.
"Kami sudah merekomendasikan untuk penutupan lokasi dua tempat wisata tersebut. Status Kawah Sileri saat ini masih level normal. Namun sesuai instruksi pusat, zona bahaya kami perluas dari sebelumnya 100 meter menjadi 200 meter," ujarnya.
Dia mengimbau warga maupun wisatawan untuk menjauhi area zona bahaya yang telah ditetapkan. Karena dimungkinkan masih ada potensi letusan susulan. Potensi erupsi freatik lumpur panas, sewaktu-waktu dapat terjadi di daerah zona bahaya. "Tidak ada dampak korban jiwa, semburan ini hanya berdampak terhadap tanaman," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Kawah Sileri yang berada di kawasan Gunung Api Dieng, secara tiba-tiba kembali meletus freatik, Minggu (1/4/). Letusan itu disertai dengan semburan lumpur setinggi 150 meter yang tersebar sejauh 100 meter ke arah timur, 50 meter ke arah utara, 200 meter ke arah selatan, 100 meter ke arah barat laut dan 50 meter ke barat.
Tidak ada korban jiwa maupun luka akibat letusan tersebut. Meski demikian, petugas BPBD Banjarnegara melarang wisatawan mendekati bibir kawah karena dikhawatirkan terpapar gas beracun.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait