TEGAL, iNews.id - Bencana kekeringan melanda wilayah Kabupaten Tegal sejak tiga bulan terakhir. Ribuan warga di tiga kecamatan kini mengalami kesulitan air bersih, yakni Kecamatan Suradadi, Warureja dan Jatinegara.
Ribuan warga di Desa Harjasari, Kecamatan Suradadi kesulitan mendapatkan air bersih. Saat mobil tangki air bersih bantuan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, warga pun langsung menyerbu setelah menunggu lama.
Akibat kekeringan ini, banyak sumur warga yang surut airnya, bahkan kondisi sumur ada yang sudah kering. Sejumlah warga mengaku harus membeli air bersih seharga Rp3.000 per galon jika ke pedagang keliling, jika tidak droping air belum tiba.
“Dalam seminggu membutuhkan hingga enam hingga delapan galon untuk air minum memesak dan kebutuhan lainnya. Beruntung ada bantuan air bersih dari PMI sehingga menghemat pengeluaran,” ujar Darmi, Jumat (4/8).
“Kekeringan tahun ini memang tidak separah seperti pada tahun 2018, namun dampak dari kekeringan warga sangat membutuhkan air bersih . Sehingga bantuan air bersih untuk warga masih dibutuhkan hingga memasuki musim penghujan,” ujar Marto, Kades Harjasari.
Data PMI Kabupaten Tegal menyebutkan memasuki bulan agustus 2023 ini ada tiga kecamatan di kabupaten tegal yang mengalami kekeringan dan warga kesulitan air bersih.
Tiga kecamatan itu yakni Suradadi, Warureja dan Jatinegara. “Hingga kini PMI Tegal telah mendistribusikan 38 tangki air bersih atau 228.000 liter air bersih ke-7 desa yang mengalami kesulitan air bersih,” kata Iman Sisworo, Ketua PMI Tegal.
Sementara kendala saat ini adalah kurangnya armada mobil tangki air bersih untuk pendistribusian ke desa desa yang mengalami kesulitan air bersih. Sedangkan PMI Kabupaten Tegal hanya memiliki satu armada tangki air bersih.
Editor : Ahmad Antoni
bencana kekeringan krisis air bersih kabupaten tegal air bersih palang merah indonesia pmi sumur tangki air
Artikel Terkait