Siti Solekah, istri korban penyanderaan di Tembagapura asal Kudus berharap Presiden mau turun tangan memulangkan anggota keluarganya. (foto:iNews/Sukmawijaya)

DEMAK, iNews.id - Khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan, pihak keluarga korban penyanderaan oleh kelompok bersenjata di Tembagapura Papua asal Kudus, Jawa Tengah meminta Presiden Joko Widodo turun tangan terhadap persoalan ini. Mereka meminta presiden mau membantu memulangkan korban penyanderaan dalam kondisi selamat.

Hampir tiga minggu lamanya, 34 orang warga Desa Kedondong, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menjadi korban penyanderaan di Desa Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Tak ayal, pihak keluarga pun dirundung cemas.

Sebelumnya, setiap dua hari sampai satu minggu, para korban selalu memberi kabar ke kampung halaman. Para warga desa yang bekerja sebagai penambang emas liar di Sungai Kali itu biasanya berkabar tentang kondisi di sana, atau sekedar memberitahu bila mereka sudah mengirim uang hasil kerjanya.

Namun beberapa waktu belakangan, para warga Desa Kedondong itu hampir tak pernah lagi memberi kabar kepada keluarganya di Demak. Terlebih sejak mereka diketahui menjadi korban penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sana.

Sontak, keluarga pun digelayuti kekhawatiran akan keselamatan mereka di sana. Untuk itu, pihak keluarga berharap kepada Presiden Joko Widodo untuk dapat membantu memulangkan para korban penyanderaan dalam kondisi selamat.

Siti Solekah, yang merupakan istri salah satu korban berharap dalam waktu dekat ada kabar gembira mengenai kepulangan para anggota keluarganya itu. "Pak Jokowi, saya minta yang di Tembagapura segera ditindaklanjuti, supaya anggota keluarga kami di sana bisa segera pulang dengan selamat," pintanya.

Kapolres Demak, AKBP Sonny Irawan membenarkan bahwa puluhan warga Desa Kedondong telah melaporkan kasus yang menimpanya itu. Sedikitnya 34 warga Desa Kedondong Demak menjadi sandera bersama ribuan warga sipil lain di Tembagapura. Mereka dilarang keluar desa dan harus menghadapi teror dengan ancaman senjata api.

“Laporan tersebut sudah disampaikan ke Polda Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti di tingkat pusat. Kami meminta pihak keluarga korban tetap bersabar dan berdoa, semoga upaya TNI-Polri di Tembagapura berhasil memulangkan korban penyanderaan itu,” ujarnya.

Kendati penyanderaan sudah berlangsung lebih dari tiga minggu, namun pihak keluarga baru mengetahui empat hari yang lalu. Informasi diketahui setelah seorang korban berhasil menelepon keluarganya secara diam-diam.

Aparat gabungan TNI-Polri yang diturunkan ke lokasi hingga kini tengah melakukan pendekatan persuasif untuk menyelesaikan kasus ini.


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network