Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar mengunjungi Ketum PGN KH Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril di Ponpes Soko Tunggal Desa Tembalang, Semarang. (foto IST)

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengunjungi Ketum Patriot Garuda Nusantara (PGN) KH Nuril Arifin Husein (Gus Nuril) di Ponpes Soko Tunggal Desa Tembalang, Semarang. Pertemuan ini dalam rangka meningkatkan sinergi penanggulangan terorisme dengan tokoh agama.

Pertemuan antara BNPT dengan Gus Nuril dan PGN dalam program deradikalisasi dan penanggulangan terorisme tersebut disepakati untuk ditindaklanjuti melalui Nota Kesepahaman.

Boy mengatakan, program penanggulangan terorisme itu dimulai dari deradikalisasi terhadap mantan narapidana terorisme sampai strategi mengimbangi propaganda kelompok teror di media sosial. 

"Pemerintah tidak mungkin melepaskan diri dari mereka (eks-napiter). Deradikalisasi dapat berupa pembinaan karakter dan pengembangan keterampilan, tentunya dengan kerja sama semua pihak," kata Boy dalam keterangannya, Selasa (16/11/2021).

BNPT dan Gus Nuril sepakat propaganda kelompok teror di media sosial sangatlah masif. Oleh karenanya, diperlukan kesadaran bersama untuk menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana dakwah dan menyebarkan narasi perdamaian dan persatuan.

"Kelompok mayoritas kita yang beraliran moderat tidak boleh berdiam diri. Mereka para teroris sudah sistematis menggunakan ruang digital untuk penyebaran propaganda. Kita juga harus terang-terangan menyebarkan narasi kebangsaan di media sosial, agar anak-anak kita tidak tertipu dengan narasi mereka, tentunya dengan dibantu civil society," katanya.

Gus Nuril mengapreasiasi kunjungan Boy Rafli ke pesantrennya. Hal itu dikarenakan, keduanya memiliki persamaan dalam visi dan misi dalam mencintai dan membangun bangsa Indonesia, termasuk mengajak eks napiter kembali cinta NKRI dan bersiap kembali hidup di masyarakat.

"Sebuah kebahagiaan besar bagi kami ketika Jenderal Boy Rafli mengajak semua lapisan masyarakat (dalam program deradikalisasi). Karena untuk menangani pasca traumatik teror itu harus dipisahkan dulu dari kelompoknya. Setelah dipisahkan lalu kita ajak kembali, bukan hanya mengisi batinnya, tetapi juga kemampuan kehidupan sehari-harinya," kata Gus Nuril.

Mantan Panglima Pasukan Berani Mati era Gus Dur itu menyampaikan para eks napiter yang telah menjalani program deradikalisasi nantinya dapat ditempatkan di Pesantren Soko Tunggal. Di sana, selain akan mendapatkan pembinaan karakter dan ilmu, juga akan diajarkan keterampilan seperti bertani.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network