SEMARANG, iNews.id - Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo menilai pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring tidak optimal dan jauh dari harapan. Atas dasar itu, pembelajaran tatap muka (PTM) mendesak diterapkan.
"PJJ selama ini kurang maksimal. Sebab banyak orang tua yang bekerja di luar daerah sehingga tidak bisa optimal dalam mendampingi anaknya belajar," katanya saat meninjau pelaksanaan uji coba PTM terbatas di SMP 4 Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (23/8/2021)
Dia mengatakan, mulai hari ini Disdikbudpora menggelar uji coba PTM terbatas di sekolah pendidikan dasar. Uji coba dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri. "Uji coba PTM kami lakukan setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun level dari 4 ke level 3," ujarnya.
Uji coba PTM diikuti 584 sekolah. Rinciannya, 52 SMP negeri, 49 SMP swasta, 455 SD negeri dan 28 SD swasta. Selama uji coba PTM, jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen dan setiap sekolah wajib membuat jadwal belajar mengajar sesuai ketentuan.
"Jadi tiap sekolah bisa membuat jadwal masuk siswanya. Dan jam pembelajaran maksimal hingga hingga pukul 11.00 WIB. Sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat," katanya.
Sementara itu, Kepala SMP 4 Ungaran Tri Widodo mengatakan, dari keseluruhan fasilitas 24 kelas hanya sebagian digunakan dengan membagi jadwal masuk siswa selama PTM.
Untuk kelas 8 dan 9,.seluruh peserta didik tetap mengikuti PJJ. Jika, kelas 7 sepenuhnya wajib mengikuti PTM meski demikian dari batasan yang diperbolehkan sekira 33,3 persen.
"Sederhananya kami cuma membuka 16 kelas, kita bagi-bagi setiap kelas menjadi dua kelas. Setiap minggunya nanti kita evaluasi. Siswa yang mengikuti PTM juga mendapat izin orang tua," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait