Puluhan kendaraan terjebak banjir rob yang menggenangi jalur pantura Semarang-Demak di Jalan Raya Kaligawe, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: iNews.id)

SEMARANG, iNews.id - Selama 15 tahun jalur Pantura di perbatasan Semarang-Demak, Jawa Tengah (Jateng) menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba. Akibatnya infrastruktur jalan mulai rusak dan berlubang di sejumlah titik.

Selain karena hujan yang belakangan turun dengan intensitas tinggi, banjir juga disebabkan limpasan sungai dan rob dari pesisir Pantai Utara. Diketahui, hujan terus membasahi sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang dan Salatiga. Debit air yang dihasilkan tidak segera surut yang akhirnya mengumpul dan menutupi jalan nasioanl perbatasan Semarang-Demak hingga berhari-hari.

Kejadian yang terus berulang setiap tahunnya membuat kondisi jalan yang menyambungkan Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dengan Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jateng mulai berlubang dan patah. Padahal, pemerintah membangun jalan Pantura dengan konstruksi beton bertulang. Akibatnya sejumlah pengendara harus berhati-hati untuk menghindari lobang saat melintas.

"Sudah terjadi kira-kira 15 tahun. Warga juga mengeluh karena di kampung hilir terendam banjir," ungkap Aries Jadmiko di lokasi jalan yang tergenang banjir, Senin (5/2/2018).

Kerusakan ikut diperparah dengan lalu lalangnya kendaraan dengan tonase besar setiap harinya. Kini, genangan air yang hampir sepekan tak surut memperparah kondisi jalan dan juga lalu lintas. Sementara, tiga unit rumah mesin pompa untuk menyedot air belum menunjukkan tanda-tanda genangan akan surut.

"Harapannya untuk warga sekitar segera dibenahi terutama lubang-lubang yang membuat jalan bolong. Sering terjadi kecelakaan jadinya. Rumah pompa di sebelah juga sana kurang efektif," ucap Jadmiko.

Ketinggian banjir yang menggenangi ruas jalur utama pantura tepatnya di Jalan Raya Kaligawe, Genuk Semarang bervariasi antara 30 cm hingga 1 meter. Banjir tahunan itu memaksa puluhan pengendara sepeda motor harus menuntun kendaraannya lantaran mengalami mati mesin saat menerobos banjir. Tak hanya sepeda motor, belasan kendaraan roda empat juga mengalami mati mesin akibat kemasukan air.

Untuk membantu mengurai kemacetan arus lalu lintas, warga di sekitar Jalan Raya Kaligawe Semarang ikut mengatur dan mengarahkan kendaraan agar tidak terjebak lubang jalan yang cukup dalam.

“Saya terpaksa ndorong motor karena mogok kemasukan air. Banjirnya lumayan tinggi sampai 60 cm,” kata Irawan (35) pengendara sepeda motor asal Semarang ini, Minggu (4 Februari 2018).


Editor : Achmad Syukron Fadillah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network