Teknologi inovatif diberi nama Robot Asisten (Roba) Multifungsi yang diciptakan para peneliti UNS. Foto: Ist.

SOLO, iNews.id – Sejumlah peneliti Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo berhasil merancang teknologi inovatif guna membantu tenaga kesehatan (nakes) saat menangani pasien Covid-19. Teknologi inovatif diberi nama Robot Asisten (Roba) Multifungsi. 

Tim peneliti UNS yang merancang antara lain Profesor Hartono, Ubaidillah, Sholihin As’ad, Hari Maghfiroh, dan Joko Slamet Saputro. Para peneliti menginisiasi Roba sejak April 2020 dengan beberapa tujuan. 

Pertama adalah menghemat penggunaan nakes. Sebab pandemi Covid-19, membutuhkan pelayanan ekstra dari nakes sebagai garda terdepan. Namun jumlah nakes yang terbatas, mengharuskan adanya bantuan tenaga dan inovasi.

“Penggunaan Roba juga mengurangi kontak fisik nakes dengan pasien Covid-19, sehingga meminimalkan risiko penularan dan penyebaran virus. Ini juga dapat mengurangi penggunaan alat perlindungan diri (APD),” ujar Hari Maghfiroh, salah satu peneliti UNS melalui siaran pers, Kamis (11/3/2021). 

Diungkapkannya, ide robot terinspirasi dari pengalaman Ubaidillah yang merupakan ketua tim peneliti. Ubaidillah pernah kesulitan mengantarkan barang bagi kerabatnya yang menjalani perawatan sebagai pasien Covid-19 di rumah sakit (RS).

Dibutuhkan waktu tiga jam untuk mengantar barang dari lobi RS hingga kamar pasien karena harus melewati beberapa perawat. Tim UNS sebelumnya telah memiliki pengalaman merancang robot pengangkut barang atau automatic guided vehicle (AGV) untuk perusahaan swasta. 

Selanjutnya, Ubaidillah dan tim mengambil konsep sama tapi dengan fitur yang sedikit berbeda. Saat disinggung perihal robot serupa yang lebih dulu dirancang, seperti Raisa ITS-Unair, Hari menyebut bahwa Roba hampir sama dan dapat disebut sebagai pengembangan robot pendahulunya. 

Namun Roba memiliki keunggulan lain dan lebih multifungsi. Pertama, Roba mampu mengantar obat dan makanan bagi pasien dengan muatan 100 kilogram. Kedua, Roba menggunakan baterai yang besar sehingga memiliki supply.

Sedangkan ketiga, karena dilengkapi rak susun yang bisa diganti dengan tangki disinfektan, robot ini dapat menyemprotkan cairan disinfektan di RS.

“Roba juga dilengkapi kamera dan sensor untuk menghindari halangan karena dioperasikan perawat dari jarak jauh. Lalu bisa untuk komunikasi dua arah,” jelasnya. 

Fungsi sebagai alat komunikasi hampir serupa dengan video call. Fitur ini memungkinkan pasien untuk berkomunikasi, seperti memanggil atau meminta barang kepada nakes yang ada di ruang kontrol.

Saat ini, Roba masih harus melalui uji akhir pada Maret ini. Selain itu juga masih butuh pengembangan lebih lanjut. Roba perlu dikembangkan menjadi otomatis. Sehingga dari awal perawat dapat mengatur dan memilih ruangan mana yang dituju.

Sementara, Ubaidillah menyampaikan bahwa robot dirancang untuk bisa melakukan sterilisasi ruangan dengan sinar ultra violet (UV). Pada bagian depan robot, terdapat stop kontak yang dapat dipakai untuk memberikan daya jika memerlukan sterilisasi dengan sinar UV. 

Dirinya berharap robot dapat dikembangkan untuk skala industri. Pada tahap awal, robot akan dibuat untuk AGV dengan konsep mini electric platform. 

“Memang awalnya, konsep robot ini sebagai robot AGV. Makanya kalau pandemi selesai, bisa digunakan untuk industri,” kata Ubaidillah. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network