PEMALANG, iNews.id – Mbah Tarmudi (70) menjadi saksi hidup ketika kerajinan gerabah di Kabupaten Pemalang berjaya pada era tahun 1950 sampai 1980. Meskipun telah lanjut usia, dia tetap menekuni profesi sebagai perajin peralatan rumah tangga dari bakaran tanah liat tersebut.
Pada periode tahun 1950 sampai 1980, perkakas rumah tangga seperti kuali atau priok tempat menanak nasi dan memasak sayur, belum tergeser perabot rumah tangga modern.
Tak hanya perabot dapur, tempat wudhu pada zaman itu juga masih menggunakan paso (jembungan besar tempat air). Selain itu, alat makan masih menggunakan tembikar seperti piring dari bakaran tanah liat.
Salah satu daerah yang dulu masyarakatnya berjaya sebagai perajin gerabah adalah Kampung Pekunden. Kampung ini berada di tengah Kota Pemalang serta dilewati jalur rel kereta api.
Salah satu perajin yang masih menekuni profesi itu adalah Mbah Tarmudi, warga jalan Nusa Indah RT 07/08 Kelurahan Pelutan, Kecamatan Pemalang.
Saat ditemui, Mbah Tarmudi tengah menyelesaikan pembuatan kendil, tempat yang biasa digunakan untuk menyimpan plasenta bayi baru lahir atau merebus jamu. Dia tampak menikmati sebatang rokok kretek yang terselip di tangannya.
"Saya dari tahun 1960 sudah dagang gerabah, sampai ke Banyuwangi dan Madiun Jawa Timur,” tutur Mbah Tarmudi, Selasa (15/11/2022).
Seminggu sekali, dirinya mengirim paso (untuk pemindangan ikan) ke Losari, Jawa Barat. Dia mengenang, kala itu anak buahnya lumayan banyak yang dipekerjakan untuk membuat dan membawa gerabah yang sudah jadi ke berbagai daerah.
"Semuanya tinggal kenangan, banyaknya peralatan dapur dari plastik, menggusur hampir semua produksi gerabah kami," ucap Mbah Tarmudi mengenang masa jayanya.
Dirinya kini hanya membuat pesanan jika ada. Saat ini dirinya membuat kendi 20 biji. Itu pun dari awal mengolah tanah sampai pembakaran bisa sampai satu minggu. Sedangkan harganya hanya Rp7.000 per satu kendi.
Anak-anaknya tidak ada yang mau meneruskan pekerjaan membuat gerabah. Dirinya menilai pemerintah masih setengah hati dan belum maksimal memberikan bantuan kepada para perajin gerabah di daerahnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait