SEMARANG, iNews.id - Warga Kelurahan Penggaron Kidul Kota Semarang menggelar kirab peringati haul Sunan Kalijaga, Kamis (22/6) malam. Warga mempercayai Sunan Kalijaga pernah melakukan siar islam di wilayahnya ratusan tahun lalu.
Seekor kerbau yang akan disembelih ikut diarak dalam kirab tersebut. Keberadaan kerbau dalam tradisi tersebut merupakan filosofi menghormati perbedaan dengan pemeluk agama lain.
Kerbau tersebut dinaikkan di atas mobil bak terbuka berkeliling kampung bersama tiga gunungan makanan serta buah dan sayuran.
Kirab yang dimulai dari halaman Masjid Jami Sunan Kalijaga Penggaron Kidul diawali drum band/kemudian diikuti sang kerbau yang dinaikan bak terbuka, 21 bendi hias yang mengangkut perangkat kelurahan serta tiga gunungan pada bagian belakang.
Menjelang kirab kembali ke depan masjid, warga berebut gunungan yang berisi makanan kecil, sayur dan buah.
Warga yang beerada di atas mobil melempar bungkusan makanan dan hasil bumi tersebut yang kemudian direbut warga lainnya. “Dapat gunungan ini bagaikan mendapatkan berkah,” ungkap Wiwit.
Tradisi memeringati haul Sunan Kalijaga ini sudah berlangsung turun temurun, yang dilakukan pada malam Jumat Kliwon di bulan Dzulkijah.
“Kirab yang mengikutsertakan kerbau bagian dari menjaga siar Sunan Kalijaga yang mempunyai filosofi menghormati perbedaan terutama dengan umat Hindu,” kata Joko Prasetyo, tokoh masyarakat.
“Sedangkan untuk tiga gunungan juga mempunyai filosofi lain yakni kerukunan sesama umat beragama, kerukunan antarumat beragama dan kerukunan antar suku bangsa,” katanya.
Kerbau yang diarak keesokan harinya akan disembelih yang dagingnya dibagikan kepada warga.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait