Aktivitas dr. Budi Eka Wardoyo (kanan) di pedalaman Papua beberapa waktu lalu. (IST/Dok Pribadi)

SEMARANG, iNews.id – Sungguh luar biasa pengabdian dua dokter penerima Telogorejo Award  Keduanya bertugas di pedalaman Papua, termasuk daerah rawan aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Kedua dokter itu adalah dr. Budi Eka Wardoyo dan dr. Pinky Pancawardani. Telogorejo Award  diberikan kepada kedua dokter itu pada momen perayaan HUT ke-98 SMC RS Telogorejo di Atrium SIM Square by Telogorejo, Semarang, Rabu (29/11/2023) malam. Penghargaan diserahkan langsung oleh dr. Koesbintoro Singgih, selaku Ketua Pengurus Yayasan Kesehatan Telogorejo. 

Telogorejo Award merupakan bentuk apresiasi kepada dokter yang memegang teguh komitmennya untuk terus melayani masyarakat di daerah terpencil walaupun penuh keterbatasan. Nilai kemanusiaan tersebut mencakup penghormatan, kesetaraan dan keberagaman. 

dr. Budi Eka Wardoyo menceritakan pengalamannya selama bertugas di di Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Dia mengakui banyak tantangan yang dihadapinya selama memberikan pelayanan medis kepada warga Papua.

"Tantangannya banyak, di antaranya medan geografis yang cukup berat, karena di daerah tugas saya di kabupaten Puncak Jaya merupakan daerah merah dan tidak aman (rawan KKB),” ungkap dr Budi.

“Akan tetapi kesehatan masyarakatnya perlu diperhatikan dan saya harus menolong mereka, meskipun saya harus mengambil risiko yang sangat berat,” ujar dokter umum lulusan Universitas Trisakti ini.

Dia mengatakan jika aktivitasnya lebih banyak jemput bola. Dirinya lebih aktif mencari pasien dengan mendatangi rumah meski harus melintasi medan yang terjal penuh dengan tantangan.

“Jadi bukan pasien yang mencari saya tapi sebaliknya saya yang mencari pasien supaya mereka terselamatkan untuk hidup, karena mereka mempunyai hak yang sama untuk hidup. Sehingga kita tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di Papua,” ujarnya.

Sementara dr Pinky Pancawardani juga menceritakan pengalamannya selama bertugas di Puskesmas Nabire, Papua Tengah.  Dia selalu berinovasi agar bisa mencari jalan keluar untuk bisa bertahan dan bisa mengendalikan penyakit yang diderita masyarakat.

“Pengalaman saya di sana adalah bagaimana bisa mencoba menjawab harapan masyarakat di sana, karena situasi maupun kondisi penyakit mereka yang tidak lagi berpengharapan,” ungkapnya.

“Saya selalu mencoba berinovasi mencari jalan keluar sama mereka dan keluarga untuk bisa bertahan dan mengendalikan apa yang mereka derita untuk bisa tetap kembali berdaya dan berguna bagi sesama,” ungkap dokter yang bertugas di Puskesmas Nabire sejak tahun 1994 ini.

Sementara itu, dr. Koesbintoro Singgih mengatakan bahwa SMC RS Telogorejo bertekad memberikan layanan prima kepada masyarakat di daerah terpencil maupun di wailayah perkotaan. Menurutnya, keberadaan dokter di daerah terpencil telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. 

“Kami menghargai kepahlawanan dan dedikasinya untuk meningkatkan daerah yang kurang dalam hal pelayanan pengobatan. Kami juga ingin ketimpangan fasilitas kesehatan antara pelosok dengan kota jangan tinggi sekali,” katanya. 


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network