Dwi Ani Retno Wulan, atlet tarung bebas atau MMA (mixed martial art) bahagia bisa meraih gelar sarjana. (iNews.id)

SOLO, iNews.id - Dwi Ani Retno Wulan, atlet tarung bebas atau MMA (mixed martial art), akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya yang diimpikan sejak kecil. Dia berhasil lulus kuliah dan meraih gelar sarjana.

Perjalanan Dwi Ani sebelum menjadi petarung bebas wanita hingga mengenyam pendidikan di bangku kuliah sampai lulus, dilaluinya dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.

Bahkan sebelum pergi merantau, dia mengaku sempat berbohong kepada orang tuanya. Kepada ibunya yang berada di Rembang, ia pamit ke Kota Solo untuk bekerja. Tapi, ternyata dia berlatih olahraga tarung bebas atau MMA (mixed martial art).

"Kalau saya izin mau pergi ke Solo untuk berlatih olahraga ini jelas dilarang orang tua. Keinginan orang tuaku, saya jadi perempuan biasa biasa saja, perempuan pada umumnya. Tidak apa apa kan, berbohong untuk kebaikan," ungkap Retno dikutip dari iNewsMuria.id, Selasa (26/9).

Namun, perempuan kelahiran Rembang 7 Juli 1998 itu konsekuen. Retno mampu "membayar" parantauannya ke Kota Solo dan kebohongan pada orang tuannya lima tahun lalu dengan segudang prestasi.

Berlatih di HAN Academy Mix Martial Art (MMA), perempuan dengan bobot 52 kg dan tinggi 158 meter itu mampu mengoptimalkan potensinya sebagai atlet beladiri campuran. 

Tahun 2022 menyabet juara MMA untuk kelas Women Straweight 52 kg. Setahun kemudian, sabuk juara itu mampu dipertahankan, tepatnya di bulan Juni 2023.

Tidak hanya itu, pada September tahun ini, Retno menggondol medali emas cabang olahraga kickboxing di Porprov Jateng 2023. "Kalau mau menang dan juara, bertarung di arena kita harus ngedan," katanya.

Kebahagiaan Retno semakin lengkap. Tidak hanya menggondol medali dan mempertahankan juara, dia berhasil lulus kuliah dan menjadi sarjana. 

Nama Dwi Ani Retno Wulan ada dalam 363 lulusan Univetsitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakartabyang diwisuda pada Sabtu (23/9) lalu.

Retno yang sebelumnya tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani/ Prodi Penjas UTP itu lulus dengan predikat sangat memuaskan atau cumlaude. Bagi dia, menjadi sarjana itu amat sangat membahagiakan karena cita-citanya sejak kecil.

"Menjadi juara itu juga sangat membahagiakan, tapi usia emas atlet itu pendek, mungkin maksimal 30 tahun. Sementara bekal sarjana itu bisa dibawa seumur hidup," ujar Retno yang akan melanjutkan studi S2 yang linier.

Dia sama sekali tidak menyangka cita-cita kecil menjadi sarjana bisa tercapai. Empat atau lima tahun lalu sebelum kuliah, dia mengaku bingung karena hari-hari hanya latihan dan di luar itu hanya bengong saja.

"Dan ketika ada tawaran dari UTP untuk kuliah, tanpa pikir panjang, detik itu juga tawaran itu saya sambu dan akhirnya bisa lulus sesuai target, 4 tahun, terima kasih UTP," ungkapnya.

Rektor UTP Surakarta Prof Dr Winarti mengucapkan selamat dan apresiasi pada Dwi Ani Retno Wulan yang telah lulus dan diwisuda. Ucapan selamat juga disampaikan pada para wisudawan lainnya dari berbagai prodi/fakultas.

Dia  mengatakan, UTP Surakarta adalah kampus juara yang melahirkan banyak juara di bidang olahraga.  UTP Surakarta juga menjadi pilihan bagi para atlet yang sudah juara atau lagi merintis juara.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network