SEMARANG, iNews.id - Program pemberdayaan nasabah perempuan di segmen prasejahtera produktif Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Syariah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kota Semarang, Jawa Tenga.
Mereka mampu mengubah kondisi perekonomian keluarganya menjadi semakin baik setelah bergabung dalam program yang digulirkan BTPN Syariah.
Seperti yang dialami Faidah Nurul Hidayah (39). Warga kompleks Asrama Polri Purwodinatan, Semarang ini mengaku awalnya menganggur selepas keluar dari karyawan sebuah pabrik di Kota Lumpia pada 2015 lalu.
Faidah pun sempat dilanda kebingungan dan tidak tahu harus membuka usaha apa yang bisa digelutinya. Dia kemudian bergabung ke jasa pengiriman barang. Kebetulan saat itu, Faidah dipercaya mengirimkan bawang merah sebanyak enam kuintal ke Kalimantan.
Namun, dia ditipu karena barang tersebut tidak dibayar dengan alasan bawang yang dikirimnya rusak dan busuk. “Saya sempat down karena rugi sekitar Rp2 juta. Itu jumlah yang tidak sedikit bagi saya,” tuturnya ditemuim tim BTPN Syariah di Semarang, Senin (23/9/2019).
Dari kejadian itu, dia mencoba memanfaatkan sisa-sisa bawang yang gagal dikirim ke Kalimantan untuk dibuat menjadi bawang goreng. “Saya belajar bawang goreng sampai bisa itu selama satu tahun,” ucapnya.
Setelah uji cobanya membuahkan hasil, Faidah pun mulai memasarkan produk bang goreng krispinya ke tetangga-tetangga dan warung makan di sekitar lokasi rumahnya. “Alhamdulillah, semua pada suka,” katanya.
Namun, Faidah mulai terbentur modal usaha hingga akhirnya mendapatkan informasi program BTPN Syariah tentang pembiayaan untuk pemberdayaan nasabah perempuan bagi keluarga prasejahtera dari tetangga.
“Karena tertarik, saya gabung dan ajak tetangga-tetangga lain. Waktu itu, ada 10 anggota yang bergabung,” katanya.
Faidah kemudian mendapat pinjaman awal sebesar Rp1,5 juta. Modal itu pun dimanfaatkannya untuk membeli bawang ke petani. “Saya awalnya beli sedikit 10 kg bawang,” ucapnya.
Dengan keuletannya dan pendampingan tim BTPN Syariah, usaha bawang goreng krispinya mulai berkembang. Bahkan, Faidah kembali mendapatkan pembiayaan untuk lebih mengembangkan bisnisnya itu hingga 10 kali lipat yakni sebesar Rp15 juta. “Modal pinjaman itu buat beli spiner bawang,” katanya.
Usaha perempuan yang akrab disapa Mba Ida pun semakin maju. Dia kembali dipercaya mendapatkan modal pinjaman dari BTPN Syariah untuk ketiga kalinya sebesar Rp22 juta.
Sejak itu, usaha Faida semakin maju dan banjir pesanan dari swalayan hingga rumah makan. Laba bersih yang dikantonginya pun naik dari Rp800.000 per hari menjadi Rp1,5 juta per hari.
Dia pun kini telah memiliki rumah, mobil operasional dan menyekolahkan anaknya. Dia yang tadinya tergolong perempuan tidak produktif, kini bahkan telah mampu mempekerjakan sejumlah perempuan lain untuk menjadi karyawannya.
Kesuksesan Faida juga telah menginspirasi warga lain di sekitar lingkungannya untuk tidak berpangku tangan.
Faida mengaku hasil kerja kerasnya itu tidak lepas dari dukungan sang suami, Totok Karyanto (41) yang berdinas di Polsek KP3 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. “Tanpa dukungan suami, usaha saya tidak berarti,” ucapnya.
Faidah juga bersykur bisa menjadi nasabah BTPN Syariah. Berkat modal pinjaman tanpa agunan dan pendampingan dari tim BTPN Syariah yang rutin dilakukan dua pekan sekali, dia bisa mengelola usahanya menjadi lebih maju.
Business Coach Area Jawa Tengah BTPN Syariah Muhammad Bardansyah mengatakan, ibu-ibu yang jadi nasabah dan mendapat pinjaman modal dari BTPN Syariah selalu mampu mengembalikan pinjaman.
Usaha mereka juga terus berkembang. Mereka sebagian besar menggunakan pinjaman tersebut untuk menjalankan usaha kecil dan membantu perekonomian keluarganya.
"Hampir 100 persen bisa mencicil pinjaman. Mereka juga disiplin menyisihkan uang hasil usahanya," katanya.
Dia menyebutkan, hingga semester pertama 2019 total nasabah untuk area Jawa Tengah sudah mencapai 293.000 nasabah. Sedangkan penyaluran pembiayaan yang sudah diberikan sudah menyentuh 204.000 nasabah.
Jumlah nasabah simpanannya mencapai 89.000 nasabah. Adapun volume pembiayaan yang sudah disalurkan sebesar Rp645 miliar dengan didukung jumlah simpanan mencapai Rp570 miliar hingga semester pertama tahun ini.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait