Ilustrasi hoaks. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Sebagai umat Nabi Muhammad SAW patut bersyukur karena Allah SWT tidak menimpakan azab seperti kepada umat-umat sebelumnya. Namun, Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk mewaspadai satu perkara yang bisa membinasakan umat yakni fitnah atau permusuhan antarsesama.

Sebab, permusuhan ini akan menjadi tantangan manusia hingga akhir dunia nanti. Belakangan ini, permusuhan yang kerap diawali dengan hoaks marak terjadi.

Allah SWT berfirman:

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلٰٓى اَنْ يَّبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِّنْ فَوْقِكُمْ اَوْ مِنْ تَحْتِ اَرْجُلِكُمْ اَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَّيُذِيْقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍۗ اُنْظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُوْنَ

Katakanlah, "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepada kalian, dari atas kalian atau dari bawah kaki kalian, atau Dia mencampurkan kalian dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kalian keganasan sebagian yang lain.” Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (nya). (QS. Al An'Am: 63)

Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa ketika ayat ini diturunkan:

Katakanlah, "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepada kalian, dari atas kalian. (Al-Anam: 65) Maka Rasulullah Saw mengucapkan, "Aku berlindung kepada Zat-Mu atau dari bawah kaki kalian." (Al-Anam: 65) Rasulullah Saw. mengucapkan, "Aku berlindung kepada Zat-Mu. atau Dia mencampurkan kalian dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebagian kalian keganasan sebagian yang lain. (Al-Anam: 65) Rasulullah Saw. berkata, "Ini adalah yang paling ringan —atau— paling mudah."

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yala (yaitu Ibnu Ubaid), telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Hakim, dari Amir ibnu Sad ibnu Abu Waqqas, dari ayahnya yang menceritakan, "Kami berangkat bersama Rasulullah Saw hingga sampailah kami di masjid Bani Muawiyah.

Lalu Nabi Saw masuk dan salat dua rakaat, kami pun ikut salat bersamanya. Nabi Saw bermunajat kepada Tuhannya cukup lama, kemudian beliau bersabda: Aku memohon kepada Tuhanku tiga perkara, yaitu aku memohon agar umatku tidak dibinasakan oleh tenggelam (banjir), maka Dia (Allah)mengabulkan permintaanku. Kedua, aku memohon kepada-Nya agar umatku tidak dibinasakan oleh paceklik, maka Dia mengabulkan permintaanku. Ketiga, aku memohon kepada-Nya agar Dia tidak menjadikan keganasan (fitnah) mereka ada di antara sesama mereka, tetapi Dia (Allah) tidak mengabulkan permintaanku.”

Dalam hadis lain, Imam Ahmad meriwayatkan dari Abdullah ibnu Abdullah ibnu Jabir ibnu Atik, dari Jabir ibnu Atik yang mengatakan.

"Pernah datang kepada kami Abdullah ibnu Umar di kampung Bani Muawiyah, yaitu suatu kampung di antara kampung-kampung orang-orang Ansar; lalu Ibnu Umar berkata, Tahukah kamu, di manakah Rasulullah Saw. pernah salat di masjid kalian ini? Jabir ibnu Atik menjawab, Ya, seraya mengisyaratkan ke arah suatu bagian dari masjid itu.

Ibnu Umar bertanya lagi, Tahukah kalian, tiga perkara apakah yang didoakan oleh Nabi Saw. di tempat itu? Aku (Jabir) menjawab, Ya. Ibnu Umar berkata, Kalau demikian, ceritakanlah ketiga hal itu kepadaku. Aku menjawab, Rasulullah Saw. berdoa agar mereka tidak dapat dikalahkan oleh musuh dari selain mereka sendiri, dan agar mereka jangan dibinasakan oleh paceklik, maka Allah memberikan keduanya itu kepada Nabi Saw.

Kemudian Nabi Saw berdoa semoga jangan dijadikan keganasan mereka ada di antara sesama mereka, tetapi Allah tidak memperkenankannya. Ibnu Umar menjawab, Kamu benar, dan masih terus-menerus akan terjadi fitnah sampai hari kiamat."

Maka Allah Swt berfirman, "Hai Muhammad, sesungguhnya Aku apabila telah memutuskan suatu keputusan, maka keputusan-Ku itu tidak dapat dicabut lagi. Dan sesungguhnya Aku memberimu untuk umatmu bahwa sama sekali Aku tidak akan membinasakan mereka dengan paceklik yang menyeluruh, dan Aku tidak akan membiarkan mereka dikuasai oleh musuh dari selain kalangan mereka sendiri yang akibatnya mereka akan dibinasakan oleh musuhnya secara menyeluruh, sehingga sebagian dari mereka membinasakan sebagian yang lain, dan sebagian dari mereka membunuh sebagian yang lain, dan sebagian dari mereka menahan sebagian yang lain.”

Syaddad ibnu Aus melanjutkan kisahnya, "Lalu Nabi Saw. bersabda: Sesungguhnya aku tidak merasa khawatir terhadap umatku kecuali adanya imam-imam yang menyesatkan, karena apabila pedang (jihad) telah ditetapkan di antara umatku, maka ia tidak akan dihapuskan dari mereka sampai hari kiamat.

Hadis ini tidak terdapat di dalam suatu kitab Sittah pun, tetapi sanadnya jayyid dan kuat.

Wallahu A'lam Bishowab.

(Dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir Surat Al An'am)


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network