Sarbini berkeliling kampung menawarkan jasa perbaikan payung. (iNewsTV/Dimas Yuli)

SEMARANG, iNews.id - Tukang servis payung keliling yang masih ada saat ini berjuang keras di tengah modernisasi. Mereka tak surut menawarkan keahliannya memperbaiki payung-payung yang rusak.

Para tukang servis tetap bertahan menjalani profesinya demi mendapatkan rezeki untuk menyambung hidup. Seperti halnya yang dilakukan oleh Sarbini.

Dengan menaiki sepedanya, menyusuri kampung demi kampung di Kota Semarang. Sembari berteriak menawarkan jasanya, warga Muktiharjo Kidul Pedurungan ini berharap ada pelanggan yang memanggilnya.

Ya, menjadi tukang servis payung keliling sudah dilakoni Sarbini sejak enam tahun lalu. Berbekal peralatan seperti tang, obeng, pisau dan gergaji serta spare part payung yang ditaruh di keranjang jok belakang sepeda, pria 60 tahun ini memperbaiki payung rusak milik pelanggan.

Keahlian memperbaiki payung didapatkan Sarbini secara otodidak. Berawal dari bisa memperbaiki payung miliknya sendiri, dia kemudian memberanikan diri membuka jasa servis payung.

“Untuk servis payung, tarif antara Rp10.000 hingga Rp25.000 tergantung tingkat kerusakan payungnya,” kata Sarbini, Minggu (6/3/2022).

Dia mengatakan sering kali setiap hari penghasilannya hanya Rp30.000 lantaran sepi pelanggan. “Namun berbeda saat musim hujan seperti saat sekarang ini, pendapatannya terkadang bisa meningkat sampai Rp150.000,” katanya.

Sarbini tinggal di sebuah rumah kos hanya bersama sang istri yang hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur lantaran menderita sakit. 

Sementara keempat anaknya telah berkeluarga dan masing-masing tinggal di luar Kota Semarang. Sarbini adalah salah satu contoh kepala keluarga yang tekun dan gigih bekerja, meski penghasilan dari servis payung keliling tidak menentu.

Pekerja seperti dirinya juga semakin tergerus oleh perkembangan zaman. Namun Sarbini tetap bertahan untuk menyambung hidup.

Sementara, para pelanggan mengaku senang dengan masih adanya tukang servis payung keliling. 

“Tukang servis payung saat ini sudah jarang ditemui. Sehingga bila memiliki payung yang rusak akan dibuang,” kata Ninik, pelanggan.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network