Lasiyono usai mendatangi Kantor Kemenag Pati. (Agus Atha Suharto)

PATI, iNews.id - Pupus sudah harapan Lasiyono untuk menunaikan ibadah haji. Kakek berusia 58 tahun asal Desa/Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, terpaksa mengurungkan niatnya untuk berangkat menuju Tanah Suci.

Bukan tanpa alasan, tingginya biaya haji yang diusulkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) membuat kakek Lasiyono harus membatalkan pendaftaran ibadah haji yang sedianya tinggal menunggu satu tahun lagi.

Pasalnya, uang yang disisihkan dari hasil menjual tanaman hasil panen dinilai tak mencukupi untuk biaya haji yang melonjak drastis.

Kecewa tentu dirasakan oleh kakek Lasiyono. Tapi, hasil dari menyisihkan panen dalam setahun ke depan tak menutup biaya haji yang tiba-tiba bakal naik tinggi.

“Padahal saya telah menunggu sejak 2014 lalu. Yang paling menyesakkan, permintaan almarhum istrinya tak dapat dilaksanakan karena faktor ekonomi,” katanya, Kamis (26/1/2023).

“Saya berharap agar biaya haji tersebut dapat ditekan atau tidak naik secara drastis agar beribadah ke Tanah Suci dapat dilaksanakan oleh seorang petani seperti saya,” katanya.

Sementara Kasi pemberangkatan haji dan umrah Kemenag Pati, Abdul Hamid mengatakan memang sudah ada beberapa pembatalan, selain karena faktor kesehatan juga lantaran isu kenaikan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH).
  


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network