SLAWI, iNews.id - Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa secara detail bangkai bus terjun ke sungai di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Selasa (9/5) sore. Pemeriksaan difokuskan pada sistem handbreak (rem tangan) dan lokasi kejadian.
Investigasi KNKT dilakukan bersama tim ahli ATPM Hino, Satreskrim dan Satlantas Polres Tegal.
Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan mengatakan pemeriksaan dilakukan pada sistem handbrake atau rem tangan untuk mengetahui rem tangan berfungsi atau tidak.
“Dari hasil temuan tim diketahui handbrake dalam posisi mengunci atau berfungsi dengan baik, namun kami akan mengukur kemampuan handbrake menahan beban yang akan dilakukan di laboratorium Hino,” katanya.
Terkait informasi viral di medsos yang menyebut ada anak kecil bermain handbrake, Wildan mengatakan kemungkinan tersebut sangat tipis.
“Karena berdasarkan temuan tim di lapangan, tuas rem tangan dalam kondisi ditarik pengemudi bus. Pada saat di angkat roda juga terkunci dan bus meluncur melambat atau tertahan handbrake,” ujar Wildan.
Pemeriksaan di lokasi kejadian, posisi bus saat parkir berada di turunan dengan grade kemiringan 23-28 persen. Padahal kemampuan handbrake menahan beban kendaraan hanya dengan grade kemiringan 18 persen dan berat yang diperbolehkan.
“Selain itu kondisi tanah di lokasi merupakan tanah gembur sehingga ganjal roda mudah ambles,” kata Wildan.
KNKT masih memerlukan waktu untuk menyimpulkan hasil investigas karena memerlukan pengujian di laboratorium. Hingga Senin (8/5) sore, polisi belum menetapkan tersangka. Polisi baru memeriksa sejumlah saksi termasuk pengemudi bus dan kenek bus.
Editor : Ahmad Antoni
bus terjun ke sungai objek wisata guci kabupaten tegal knkt polres tegal rem tangan pengemudi bus hino
Artikel Terkait