SEMARANG, iNews.id - Danau Rawa Pening yang membentang di wilayah Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru, Kabupaten Semarang, mengalami pendangkalan yang cukup signifikan. Atas kondisi tersebut, Kodam IV Diponegoro dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bekerja sama menyelamatkan Danau Rawa Pening.
Dari data BBWS Pemali Juana, sebelum 1990 Rawa Pening memiliki kedalaman 15 meter. Namun beberapa tahun yang lalu kedalamannya tercatat hanya 3 meter. Setiap tahunnya, terjadi pendangkalan setinggi 42 cm.
Alasannya, karena faktor sampah yang berasal dari pabrik, rumah tangga, dan 14 anak sungai. Selain itu pertumbuhan enceng gondok yang tidak terkendali mengakibatkan danau seluas 2.670 hektare ini masuk dalam daftar 15 danau kritis di Indonesia.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan antara Kasdam IV Dip Brigjen TNI Widi Prasetijono dan Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air, Lalu Ardian Bagus Nugroho. Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi dan Kepala BBWS Pemali Juana Bapak Muhammad Adek Rizaldi turut menjadi saksi.
Pimpinan TNI angkatan darat telah memberikan persetujuan untuk dilaksanakan perjanjian kerja sama revitalisasi tersebut. Hal ini merupakan bentuk komitmen pimpinan TNI AD dalam rangka ikut berperan serta meningkatkan pengelolaan sumber daya air dan pendayagunaan sumber daya alam termasuk pengendalian terhadap daya rusak air khususnya yang terjadi di wilayah Jawa Tengah.
“Terpeliharanya keberadaan danau Rawa Pening dan tampungannya beserta kelestarian fungsi danau, tentunya dapat menjaga kelangsungan ekosistem yang ada di danau," kata Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, Rabu (24/6/2020).
Dia berharap melalui penandatanganan kesepakatan bersama ini, bisa terwujud keterpaduan program dan kolaborasi yang efektif. Sehingga, pelaksanaan kegiatan dapat lebih bersinergi dalam pemanfaatan sumber daya yang ada.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait