SOLO, iNews.id - Konsumsi harian bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Solo Raya beranjak mendekati normal sebelum pandemi Covid-19. Sedangkan konsumsi elpiji cenderung stabil karena tetap dipakai sehari hari.
“Pertamina mencatat, rata-rata konsumsi harian BBM jenis gasoline di Solo Raya, yakni Solo, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, dan Karanganyar saat ini di angka 2.000 kilo liter (KL) per hari,” kata Pejabat sementara (Pjs) Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah (JBT) Arya Yusa Dwicandra saat jumpa pers melalui daring, Rabu (16/12/2020).
Angka masih 7 persen di bawah rata-rata konsumsi harian saat sebelum pandemi. “Sudah mendekati rata-rata normal sebelum pandemi yang berada di angka 2.150 KL/hari,” ujarnya.
Sementara untuk jenis gasoil, di Solo Raya konsumsi harian berada di angka 835 KL/hari. Angka juga masih di bawah konsumsi normal sebelum pandemi sekitar 6 persen.
Yakni di angka 880 KL/hari pada bulan Januari-Februari 2020 lalu. Berbeda dengan produk BBM, untuk bahan bakar elpiji konsumsinya cenderung stabil meski ada pandemi.
“Rata-rata konsumsi harian saat ini berada di angka 675 matrik ton (MT) per hari. Angka stabil karena elpiji merupakan kebutuhan sehari-hari meskipun ada pandemi.
Sementara menjelang Natal dan tahun baru 2021, Pertamina JBT menyiagakan stok BBM dan elpiji guna mengantisipasi peningkatan konsumsi. Pertamina memprediksi penyaluran produk, terutama BBM jenis gasoline turun 11 persen dibandingkan tahun lalu, yakni dari 14.000 KL menjadi 12.600 KL.
Meskipun jumlah lebih rendah dari tahun lalu, jika dibandingkan rata-rata harian selama pandemi Covid-19 yang berada di angka 11.750 KL, maka prediksi BBM jenis gasoline saat Natal dan tahun baru 2021 naik sebesar 8 persen.
Penurunan prediksi konsumsi BBM jenis gasoline pada masa Natal dan tahun baru kali ini diakibatkan pandemi Covid-19 belum berakhir. “Walaupun pandemi masih melanda Indonesia dan global, Pertamina tetap mengaktifkan Satgas Natal yang telah dimulai 7 Desember 2020 dan berakhir 11 Januari 2021.
Untuk konsumsi jenis gasoil, Pertamina JBT memprediksi akan terjadi penurunan 11 persen, yaitu dari 5.700 KL/hari menjadi 5.100 KL/hari. “Penurunan diperkirakan akan terjadi mengingat pengguna kendaraan jenis diesel yang didominasi sektor industri akan libur selama Natal dan tahun baru,” katanya.
Sementara, produk elpiji diperkirakan masih sama dengan tahun lalu. Namun, terdapat peningkatan 10 persen untuk elpiji jenis PSO (3 kg) dan 11 persen untuk elpiji nonsubsidi atau non PSO. “Peningkatan tertinggi elpiji, kami prediksi terjadi 22 Desember 2020 jelang Natal dan 29 Desember 2020 jelang tahun baru,” katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait