DEMAK, iNews.id – Korban meninggal dunia kecelakaan minibus di Jalur Pantura Demak kembali bertambah. Satu korban luka parah akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebanyak 14 orang yang menjadi korban dirawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Mereka adalah penumpang minibus yang mengalami kecelakaan di jalur Pantura, kawasan Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Rabu (8/12/2021) pagi.
Saat proses perawatan, satu orang kemudian meninggal dunia akibat luka luka parah di bagian kepala. Identitas korban bernama Sulastri (40) warga Desa Bango, Kabupaten Demak. Dengan demikian, sejauh ini terdapat tiga korban meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Sebelumnya, dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Identitasnya adalah Sulastiyah (41) warga Desa Klitih, Kecamatan Karantengah, Demak, dan Endang Suparsih (47) warga Desa Pulosari, Kecamatan Karangtengah, Demak.
Ketiga korban telah dibawa pulang ke rumahnya masing-masing untuk dimakamkan. Sedangkan tujuh penumpang lainnya mengalami luka, masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sunan Kalijaga Demak. Mereka rata-rata mengalami patah tulang atau luka akibat benturan.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan diduga akibat kelalaian sopir dalam berkendara. Selain melaju sangat kencang, sopir diduga kurang waspada.
Ketika ada sepeda motor yang melintas di depan, sopir mendadak membanting stir dan mengijak rem yang berakibat fatal pada minibus tersebut.
Setelah mengantongi keterangan dari beberapa saksi dan cukup bukti, selanjutnya polisi akan menetapkan sopir bus sebagai tersangka. Polisi juga mengecek kondisi kelaikan minibus.
“Meskipun fisik kendaraan cukup memenuhi kreteria aman dalam berkendara, namun uji KIR kendaraan telah kadaluarsa sejak Februari 2021,” kata Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono.
Kecelakaan tunggal ini cukup tragis. Akibat kerasnya benturan, sejumlah penumpang terlempar ke luar bus. Peristiwa kecelakaan juga mengakibatkan arus lalu lintas di jalan nasional tersebut menjadi terhambat. Pengendara dituntut ekstra hati-hati karena kondisi jalan masih dalam perbaikan.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait