BANJARNEGARA, iNews.id – Krisis air bersih melanda lebih dari 200.000-an warga Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng). Menindaklanjuti kondisi masyarakat, BPBD setempat pun telah menetapkan status siaga darurat kekeringan hingga September mendatang.
Data BPBD Banjarnegara, saat ini sudah ada 13 desa yang alami kekeringan di tujuh kecamatan. Dari jumlah itu, warga yang terdampak mencapai 200.000-an jiwa. Mereka kini hanya mengandalkan air bersih dari bantuan dropping, sebab nyaris seluruh sumur telah mengering.
“Penetapan siaga kekeringan sudah dimulai sejak awal Juli hingga 90 hari ke depan atau akhir September. Jika dirasa kurang, waktunya penanganannya akan ditambah untuk bantuan dropping air bersih,” ujar Kepala BPBD Banjarnegara Arief Rachman, Senin (22/7/2019).
Menurutnya, kekeringan ini sudah menjadi langganan tahunan di setiap datang musim kemarau. Khususnya bagi daerah pegunungan selatan Banjarnegara. Sejumlah desa di wilayah itu kini sudah mulai merasakan dampak kekeringan dan krisis air bersih.
Dia menjelaskan, bantuan pasokan air bersih dengan mengerahkan lima armada truk tangki, dengan masing masing berkapasitas 5.000 liter. Karena tak semua daerah bisa dijangkau, makan BPBD mengimbau masyarakat berkumpul di titik-titik yang memungkinkan untuk proses dropping air bersih.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait