JAKARTA, iNews.id – Pencarian korban banjir-longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan terus dimaksimalkan tim SAR gabungan, Selasa (21/1/2025). Bencana yang terjadi saat hujan deras berjam-jam, Senin (20/1/2025) petang itu, setidaknya telah menewaskan 17 orang dan 9 hilang. Selain itu, 11 orang luka-luka.
Tak hanya menelan korban jiwa, bencana banjir-longsor tersebut juga merusak sejumlah infrastuktur dan fasilitas publik lainnya.
Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursari menjelaskan, banjir-longsor di Pekalongan terjadi ketika hujan lebat melanda hampir di seluruh wilayah pantura Jateng, Senin (20/1/2025).
Salah satu lokasi yang terjadi bencana di antaranya Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono. Hujan lebat mengakibatkan longsor menyebabkan rumah milik Kodir tertimbun material tanah sekira pukul 18.00 WIB.
Camat Petungkriyono Hadi Surono mengatakan, bencana ini terjadi usai hujan deras menyebabkan banjir dan longsor. Sejumlah rumah warga dari luar yang sedang berteduh di rumah Sekdes Kasimpar tertimbun longsor.
"Rumah Pak Sekdes Kasimpar yang kena longsor. Informasi awal saya dengar ada dua rumah warga tertimbun longsor. Satu keluarga meninggal semua termasuk sama yang sedang neduh. Saya kira awalnya korban hanya empat, tapi terus bertambah sampai 13 orang karena bukan di satu titik, ada juga orang yang bukan dari desa ini," ujar Camat, Selasa (21/1/2025).
Data terkini dari Pos Basarnas Wonosobo, korban tewas akibat bencana banjir-longsor yang terjadi Senin (20/1/2025) petang, kini bertambah menjadi 17 orang. Sedangkan 9 orang hilang dan 11 luka-luka.
"Tim SAR berhasil menemukan kembali satu jasad korban longsor. Sehingga total sampai saat ini ada 17 orang meninggal dunia. Untuk korban hilang 9 orang dan 11 luka-luka," kata Koordinator Pos SAR Wonosobo, Dani Fitria Maulana.
Pencarian Terkendala Cuaca
Dia mengatakan, tim SAR gabungan masih menyisir lokasi longsor di Dusun Kapealo dan di sekitar rumah Sekdes Kasimpar. Namun, penyisiran terkendala luas area dan kondisi cuaca yang cepat berubah.
“Kita masih terus sisir lokasi longsoran karena diduga masih ada korban. Laporan dari warga ada beberapa yang lewat lokasi itu dan sampai sekarang belum pulang,” katanya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 16 orang ditemukan meninggal dunia setelah tertimbun longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025) pukul 17.30 WIB. Longsor menimbun dua unit rumah dan menyeret beberapa kendaraan yang sedang melintas di wilayah tersebut.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, sampai saat ini pencarian korban masih dilakukan tim gabungan. Sebab masih ada 3 orang yang dilaporkan hilang.
"Longsor juga menyebabkan 10 orang luka-luka yang segera dirujuk ke Puskesmas dan RSUD terdekat,” ujarnya, Selasa (21/1/2025).
Aam sapaan Abdul Muhari mengatakan, selain korban jiwa, banjir dan longsor juga menyebabkan dua unit jembatan rusak.
“Selain longsor, banjir bandang juga menerjang wilayah tersebut pascahujan deras yang mengguyur. Kerugian akibat banjir bandang masih dalam pendataan hingga saat ini,” katanya.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG tiga hari ke depan hingga (23/1) wilayah Kabupaten Pekalongan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang dapat memicu terjadinya banjir, banjar bandang dan tanah longsor.
“BNPB mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Bagi warga yang tinggal dekat lereng dan tebing, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah. Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus-menerus selama dua jam atau lebih,” ucapnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait