Kubah lava Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY terus bertambah. (Foto: iNews.id/Saeful Efendi)

JAKARTA, iNews.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY yang masih berlangsung memicu peningkatan volume kubah lava. Hingga Senin, 27 Agustus 2018 ini, kubah lava Gunung Merapi yang terbentuk sejak 11 Agustus 2018 telah mencapai 40.000 meter kubik atau sebesar 4.500 meter kubik per hari .

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, munculnya kubah lava menandai fase erupsi magmatik Gunung Merapi dimulai dengan erupsi yang cenderung bersifat efusif. "Tingkat aktivitas masih ditetapkan Waspada. Radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk," kata dia, Senin (27/8/2018).

Dia menjelaskan, volume kubah lava terus bertambah artinya tahapan erupsi Merapi sudah mulai. Meski demikian, kata dia, laju pertumbuhan kubah lava masih dalam kategori rendah. Saat ini, posisi kubah lava masih stabil. Masyarakat juga dilarang untuk beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak gunung.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat,” kata Hanik.

Sebelumnya, Setelah mengecek langsung ke puncak Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta menemukan kubah lava baru di puncak Gunung Merapi dengan dimensi lebar sekitar 25 meter dan tinggi sekitar 5 meter dari permukaan kubah 2010. "Kubah lava diperkirakan muncul sekitar 11 Agustus 2018 diawali dengan kejadian gempa embusan besar," kata Hanik Humaida.

BPPTKG juga mencatat aktivitas kegempaan Gunung Merapi masih terus terjadi. Berdasarkan hasil pemantauan, cuaca cerah menyelimuti Gunung Merapi pada Senin pagi, meski asap bertekanan lemah masih keluar dari puncak gunung itu.

"Via PGM.Selo visual #merapi tampak, cuaca cerah, suhu udara 13.5 derajat celcius, kelembaban 77 persen rh, pressure 835.4 hpa, angin tenang," tulis akun twitter resmi BPPTKG yang dikutip di Yogyakarta.

Berdasarkan periode pengamatan BPPTKG pada Minggu (26/8), mulai pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi 10 meter di atas puncak kawah gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu.

Selain itu, aktivitas kegempaan juga masih terjadi di Gunung Merapi. Gempa guguran tercatat terjadi sebanyak empat kali, dengan amplitudo 1,5-27 mm dan durasi 19,52-54,24 detik.

Gempa hembusan tercatat enam kali dengan amplitudo 1.5-6 mm, dan durasi 12.44-42.84 detik, gempa frekuensi rendah 8 kali dengan amplitudo 1.5-2 mm, dan durasi 6.36-8.48 detik, gempa hybrid 12 kali dengan amplitudo 1.5-13 mm, dan durasi 7.04-10.28 detik.

Selanjutnya, gempa vulkanik dangkal satu kali dengan amplitudo 53 mm, dan durasi 19.1 detik, gempa tektonik lokal dua kali dengan amplitudo 1.5 mm, dan durasi 15.52-24.08 detik, serta gempa tektonik jauh dua kali dengan amplitudo1.5-6 mm, dan durasi 31.44-246.6 detik.



Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network