Kue Ganjel Rel yang menjadi salah satu kuliner khas Kota Semarang. Foto: iNews/Wisnu Wardhana.

SEMARANG, iNews.id - Kota Semarang tidak hanya terkenal dengan lumpia, namun memiliki bermacam warisan kuliner yang legendaris. Salah satunya kue ganjel rel yang kini telah dimodifikasi dan menjadi oleh-oleh khas yang digemari. 

Nama kue ganjel rel karena bentuk dan teksturnya keras seperti ganjel atau bantalan rel kereta api. Kue bentuknya memanjang coklat yang dulu merupakan akulturasi budaya dari Belanda, Cina dan Jawa. 

Pada zaman dulu, penjajah Belanda membuat roti dengan bahan tepung terigu dan telur. Namun karena warga pribumi tidak mampu, mereka meniru membuat kue dengan bahan tepung tapioka dan gula aren. Hasilnya, kue bertekstur keras dan bentuknya menyerupai bantalan rel kereta api. 

Kini kue ganjel rel telah dimodifikasi agar dapat dinikmati semua kalangan. Proses pembuatannya mudah, dengan mencampur bahan tepung tapioka, gula aren, kayu manis, adas manis dan ragi. Setelah adonan tercampur rata, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan berbetuk kotak persegi panjang dan ditaburi biji wijen di atasnya. 

Baru proses pemanggangan dengan dimasukkan ke dalam oven selama kurang lebih satu jam. Selain dapat dinikmati saat pagi dan sore hari sambil ditemani kopi atau teh, kue ganjel rel juga cocok sebagai menu sahur dan buka puasa. 

Sebab dipercaya dapat mengembang di dalam perut. Sehingga saat menjalankan puasa tidak cepat terasa lapar. Setelah melalui inovasi dan modifikasi resep, kue ganjel rel kini tidak lagi keras seperti dulu. Kini kue laris diburu untuk dijadikan makanan khas Ramadan atau oleh-oleh khas Kota Semarang.

“Keunikan rasa dan aroma rempah, gula aren dan kayu manis, membuat kue ganjel rel spesial dan digemari semua kalangan,” kata Wahyu, pembeli kue ganjel rel, Senin (19/4/2021). 

Jika dulu kue ganjel rel gampang dijumpai di pasar tradisional, namun kini keberadaannya semakin langka. Kue ini hanya dibuat oleh sejumlah toko di Kota Semarang. Salah satunya toko oleh-oleh khas Semarang Bandeng Juwana. 

“Harganya relatif murah,  hanya sekitar Rp30.000,” ujar Arif Kusmadi, pengelola toko. 


Editor : Ary Wahyu Wibowo

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network