BLORA, iNews.id – Kasus penganiayaan menimpa ZM (20) warga Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Dia mengalami luka berat dan tak sadarkan diri setelah dikeroyok sekelompok pemuda.
Peristiwa nahas yang menimpa korban terjadi Jumat (21/4/2023) malam di sebuah kafe-karaoke. Kala itu, korban berniat melerai perkelahian antarkelompok pemuda. Apesnya, dia malah menjadi sasaran pengeroyokan.
Korban mengalami luka berat di kepala dan hingga kini belum sadarkan diri. Korban dibawa ke rumah sakit Sultan Agung Semarang. Sementara, kasus telah dilaporkan ke Polres Blora, Senin (23/4/2023) malam.
YK salah satu saksi mengatakan, peristiwa berawal sekitar pukul 23.00 WIB di sebuah kafe karaoke, wilayah Kecamatan Banjarejo.
"Saya dan korban waktu itu sedang di sebuah klub malam hiburan, terus ada sekelompok orang dari dua desa mau tawur. Saya dan korban karena kenal dengan C, salah satu yang mau tawur memisah. Karena C hanya orang tiga, musuhnya banyak C telepon ke temannya. Kemudian datanglah sekitar 15-20 orang itu. Saya dan korban disuruh pergi takutnya kena dikeroyok, namun sebelum pergi tiba-tiba ada yang memukul dari belakang dan korban dikeroyok,” kata YK, Rabu (26/4/2023).
Usai mengeroyok korban, C dan temannya meninggalkan korban tergeletak di halaman kafe. Kondisi korban waktu itu mengalami luka parah di bagian kepala, kaki wajah hingga tak sadarkan diri.
Ia lalu membopongnya di sebuah rumah kosong. Setelah peristiwa tersebut, korban dibawa ke RSUD Blora untuk mendapatkan perawatan di IGD. Tetapi, karena luka parah yang ada di kepalanya, korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit swasta di Semarang.
Adi Iswanto salah satu keluarga korban yang melapor ke Polres Blora mengatakan, pihaknya ingin minta keadilan dan pertanggungjawaban atas perbuatan para pelaku.
Pada Selasa (25/4/2023) kemarin, dirinya dan saksi datang ke Polres Blora untuk dimintai keterangan.
"Saya perwakilan keluarga ingin minta keadilan. Karena korban hingga saat ini masih belum sadarkan diri", kata Adi.
Terpisah J, orang tua C yang merupakan kepala desa di Blora membenarkan anaknya berada di lokasi kejadian. Namun, dia membantah anaknya terlibat pengeroyokan.
"Ibaratnya anak saya itu melerai, anak saya melerai kok, sudah kenal baik dengan korban," ucap J saat dikonfirmasi.
Bahkan, J sempat menjenguk korban yang masih dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Semarang.
"Saya dari Semarang nengok korban, anak saya enggak ikut nengok, korban sementara sudah sadar," ucapnya.
Sedangkan untuk biaya pengobatan, nantinya dikoordinasikan dengan keluarga. Saya sudah nengok inisiatif baik, ya mudah-mudahan cepat sehat, cepat sembuh," ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait