KENDAL, iNews.id - Video seorang guru SMK NU Kaliwungu Kendal, Jateng dikeroyok siswa di dalam kelas yang beredar di media sosial dan menjadi viral disayangkan sejumlah pihak.
Tak terkecuali pengurus Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU. Lembaga yang menaungi pendidikan NU itu pun langsung memberikan pembinaan kepada guru dan siswa yang melakukan aksi tak terpuji tersebut.
Kepala Lembaga Pendidikan Ma’arif Kendal, Ibnu Darmawan menyayangkan kejadian tersebut. Meski dalam keterangan sekolah hal tersebut hanya guyonan, tidak sepantasnya siswa melakukan apa yang ada dalam video tersebut.
Dia mengaku sudah memberi teguran kepada guru agar tidak melakukan candaan yang berlebihan saat pelajaran karena bisa ditiru siswa lain. “Kepada siswa juga diberikan pembinaan, bahkan pihaknya akan meminta pendidikan karakter siswa ditingkatkan lagi,” tandasnya dikonfirmasi iNews, Minggu (11/10/2018).
Ibnu Darmawan menegaskan bahwa dalam video tersebut bukan pengeroyokan siswa kepada guru, tetapi guyonan yang berlebihan dari siswa kepada gurunya.
Dalam video berdurasi 24 detik ini memperlihatkan guru yang masuk ke kelas terlibat saling tendang dengan lima siswa. Video yang beredar di media sosial ini, terlihat seorang guru menegur siswa lalu siswa mendorong guru hingga saling tendang. Tidak hanya 1-2 siswa, namun lima siswa ikut mengeroyok guru hingga sepatu sang guru terlepas. Video yang direkam salah satu siswa kemudian beredar di media sosial dan menjadi viral.
Kepala SMK NU 3 Kaliwungu, Muhaidin, peristiwa tersebut terjadi Kamis (8/11/2018) saat jam pelajaran Teknik Otomotif dengan guru pengampu Joko Susilo.
Menjelang akhir pelajaran, siswa ramai bercanda dan saling lempar kertas. Salah satu lemparan mengenai guru dan meminta siswa untuk mengaku siapa yang melempar. “Siswa tidak ada yang mengaku, tapi sejumlah siswa malah maju ke depan dan bercanda guyonan siswa membuat sang guru bereaksi dan saling tending,” katanya.
Muhaidin mengaku mendengar kegaduhan di dalam kelas tersebut dan saat dilihat suasana kemudian tenang. Pelajaran pun dilanjutkan seperti biasa. Muhaidin mengakui, usai kejadian tersebut guru yang bersangkutan dipanggil dan diberi teguran agar tidak sering bercanda. Siswa yang terlibat aksi saling tending dalam video tersebut juga sudah dilakukan pembinaan.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait