JAKARTA, iNews.id – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyebut Desa Panggungharjo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), patut dicontoh dalam hal tanggap darurat virus corona atau Covid-19. Desa ini bergerak cepat mengantisipasi dengan mengedepankan konsep gotong royong.
Kepala Balilatfo Kemendes PDTT Eko Sri Haryanto mengatakan, masyarakat Desa Panggungharjo juga mengedepankan kejujuran dengan mendata siapa saja yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun berupaya melakukan penelusuran riwayat kontak (tracing).
"Kita belajar dari Desa Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta. Mereka sudah melakukan kegiatan ini (pencegahan Covid-19). Kuncinya, mereka menggunakan istilah merawat desa dengan semangat gotong royong," kata Eko dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (5/4/2020).
Dia mengatakan, ada dua hal yang dilakukan masyarakat dalam menangani penyebaran Covid-19. Relawan mendata setiap masyarakat mengenai kondisi sosial, kesehatan, dan ekonomi.
Sampai saat ini ada 6.827 orang yang telah melapor. Sebanyak 4.650 dalam kondisi sehat, 700 belum. Selain itu, ada 3 orang ODP pernah kontak dengan positif Covid-19.
Masyarakat secara jujur mengaku pernah kontak dengan penderita. Ada 17 orang yang pernah kontak dan disertai dengan gejala, kemudian sebanyak 35 ODP dan pernah kontak dengan positif covid-19 dengan gekala sakit.
"Jadi semua data itu memang harus ada kejujuran. Ada faktor jujur ada faktor taat komitmen, itu semakin cepat membatasi penyebaran covid-19 yang ada di desa," ucapnya.
Desa Panggungharjo memang patut ditiru. Berdasarkan penelusuran iNews.id, desa ini termasuk wilayah yang sudah sangat akrab dengan teknologi informasi. Gambaran sederhananya, desa ini telah memiliki laman tentang desa mereka di alamat www.desapanggungharjo.com.
Mengacu laman tersebut, desa ini dibentuk berdasarkan maklumat nomor 7, 14, 15, 16, 17 dan 18 monarki Yogyakarta 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan di kala itu. Dari maklumat tersebut, kemudian ditetapkan tanggal hari jadi Desa Panggungharjo yang jatuh pada 24 Desember 1946.
Merespons penyebaran Covid-19, Desa Panggungharjo juga membuat langkah-langkah tanggap darurat, baik secaa fisik maupun teknologi informasi. Secara fisik, antara lain dilakukan pendataan dan sosialisasi kepada masyarakat.
Secara TI, dilakukan dengan membuat basis data pada laman mereka. Jika singgah di web Desa Panggungharjo, langsung terbuka popup yang mengarahkan pada kanal Panggung Tanggap Covid19.
Panggung Tanggap Covid-19 merupakan gerakan bersama warga Desa Panggungharjo dalam penanggulangan bencana Covid-19 melalui upaya pencegahan, penanganan, maupun penanggulangan dampak virus corona dalam aspek kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Atas dasar itu, mereka pun meminta warga desa untuk melaporkan statusnya dan keluarga.
Mengapa data itu penting?
Desa Panggungharjo menyebut, data ini diugnakan untuk melihat seberapa besar potensi sebaran Covid-19 di Desa Panggungharjo berdasarkan aktivitas warga dalam 14 hari terakhir. Data ini berguna untuk identifikasi awal atas potensi dampak yang mungkin akan dialami oleh warga desa baik dampak klinis berupa terjangkitnya warga maupun non klinis berupa potensi hilangnya pendapatan warga selama masa krisis ini.
Sepintas Panggung Tanggap Covid-19 ini mirip laman serupa yang dibuat Pemprov DKI Jakarta yakni corona.jakarta.go.id atau Covid19.bnpb.go.id. Kerennya pula, desa ini juga telah menyediakan hotline bagi warga mengenai segala hal berkaitan dengan virus corona.
Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait