Perangkat i-Nose C-19, alat pendeteksi Covid-19 pertama di dunia melalui bau keringat ketiak yang dikembangkan ITS. (Istimewa)

Selain terjamin dari segi biaya karena menggunakan komponen teknologi yang murah, i-Nose C-19 juga tidak membutuhkan keahlian khusus dalam implementasinya. “Scanner ini dapat dilakukan oleh semua orang dengan perangkat pengaman yang lebih sederhana yakni hanya sarung tangan dan masker sebagai perlindungan dasar,” katanya.

Bagi Prof Ryan, i-Nose C-19 merupakan hasil penelitian selama empat tahun yang kemudian dioptimalkan dengan menyesuaikan virus Covid-19 sejak Maret 2019 lalu. Saat ini, i-Nose C-19 telah sampai pada fase satu uji klinis. “Ke depannya akan ditingkatkan lagi data sampling-nya untuk izin edar dan dapat dikomersialkan ke masyarakat,” katanya.

Ia berharap,  i-Nose C-19 ini dapat segera dikomersialkan dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan. “Melihat semakin meningkatnya penyebaran virus Covid-19 ini dunia membutuhkan banyak teknologi screening yang mudah dan cepat diimplementasikan,” ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network