DEMAK, iNews.id – Momen Ramadan membuat aktivitas para pasien rehab narkoba di Panti Rehabilitasi Sosial (Resos) Maunatul Mubarok Demak menjadi lebih religius. Mereka yang tengah berupaya melepaskan diri dari ketergantungan obat terlarang, belajar mengaji hingga menjalankan ibadah puasa.
Seperti yang dilakukan Abdul Hasib, pasien rehab narkoba asal Semarang. Saat Ramadan, hatinya lebih gembira karena dapat bersosialisasi dalam grup bermain. Tahun lalu, ia masih memakai obat terlarang.
Namun kini, ia lebih lebih percaya diri bisa lepas dari ketergantungan obat terlarang. Lebih dari satu tahun, Hasib mondok di Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok yang berlokasi di Desa/Kecamatan Sayung, kabupaten Demak.
“Selain ingin menghilangkan ketergantungan narkoba, saya betah mondok karena ingin memperdalam pendidikan agama dan spiritual,” kata Abdul Hasib, Sabtu (24/4/2021).
Dia adalah satu dari 13 pasien rehab narkoba yang ingin lepas dari ketergantungan obat terlarang. Selain grup bermain, rehab narkoba juga dilakukan secara religius.
Hampir seluruh pasien diajarkan mengaji secara hafalan. Sebab hafalan mengaji sangat tepat untuk merangsang daya fikir dan kesadaran pasien rehab yang semula malas.
Tak jauh berbeda diungkapkan Fajar Pradito, warga Jakarta yang telah 8 bulan mengikuti rehabitasi dari ketergantungan narkoba. Fajar mengaku hampir separuh usianya digunakan untuk memakai narkoba. Dia kini berusaha keras melepaskan diri dari ketergantungan obat dan ingin hidup normal.
“Saat bulan Ramadan, saya mulai kuat berpuasa. Saya juga berusaha terus mengikuti kegiatan di pondok dengan rileks,” ucap Fajar Pradito.
Pengurus Pondok Maunatul Mubarok, Muhamad Sodikin mengatakan, kegiatan rehab narkoba di pondok sangat bervariasi. Selain mengaji atau bermain, pasien juga dikenalkan berolah raga atau kegiatan produktif lain.
“Saat Ramadan, kami menambah jadwal kajian Alquran bagi pasien rehab narkoba. Pasien yang semula enggan mengaji akan termotivasi dalam diskusi kajian Alquran,” kata Muhamad Sodikin.
Metode penyembuhan pasien rehab narkoba, telah dijadwal secara rinci oleh pengasuh pondok. Selain kegiatan siang, rehab juga dilakukan di malam hari. Seperti istiqosah dan ruqyah. Rehab narkoba menggunakan media alternatif.
Tanpa konsumsi obat penenang, pasien diterapi secara religius-spiritul guna mencapai ketenangan diri secara sadar. Ruqyah bagi pasien rehab narkoba, secara langsung dilakukan pengasuh pondok, Kiai Abdul Chalim.
Ruqyah sebagai mediasi membangkitkan semangat hidup dan harapan bagi pasien untuk melihat kehidupan. Ruqyah sekaligus menawarkan solusi bagi konsentrasi para pasien.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait