KENDAL, iNews.id - Program SMK pusat keunggulan memberikan jalan untuk dapat memerdekakan potensi guru, kepala sekolah, dan siswa. Selain itu juga menciptakan ekosistem berkebinnekaan yang berstandar global.
Di kabupaten Kendal, SMK pusat keunggulan dilakukan oleh SMK 01 NU Kendal dengan menjadikan jurusan teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO) yang diunggulkan.
Hal itu untuk meningkatkan keterampilan siswa. Langkah ini dilakukan untuk mendekatkan sektor pendidikan dengan dunia kerja profesional.
Kepala SMK 01 NU Kendal Muhamad Izzudin mengatakan, TKRO dikedepankan karena sudah mendapatkan bantuan 1,3 miliar rupiah untuk penyediaan gedung, sarana prasarana praktek siswa dan pembelajaran.
Harapannya, sekolah ini menjadi pusat pembelajaran bagi sekolah kejuruan karena sudah mempunyai fasilitas yang memadai.
“Kita kedepankan jurusan teknik kendaraan ringan otomotif. Alhamdulillah dapat bantuan dari direktorat Rp1,3 miliar digunakan untuk pembangunan fisik berupa gedung,” kata Izzudian, Sabtu (29/5/2021).
“kemudian alat untuk TKRO. Yang ketiga adalah untuk pembelajaran. Harapannya anak-anak bisa menguasai kompetensi dengan baik,” ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kedepulian Bidang Pembangunan Manusia KSP, Agung Hardjono mengatakan bahwa sesuai dengan harapannya program pusat keunggulan ini berjalan dengan baik.
“Sasaran program ini untuk memberikan bantuan sebagai upaya peningkatan pendidikan sudah berjalan dengan baik sesuai dengan harapan pemerintah,” kata Agung.
“Dengan program SMK pusat keunggulan ini, lulusan dapat diserap dunia industri dan pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan ketrampilan yang ada,” katanya.
Ketua Tim Monev SMK itu mengatakan, dengan sarana yang memadai memberikan peluang bagi lulusan SMK bisa diserap sesuai dengan ketrampilan dan bisa membuka usaha sendiri.
Fokus program SMK pusat keunggulan adalah penguatan SDM yaitu penguatan kepala sekolah/ pengawas sekolah dan guru.
“Penguatan ini diberikan melalui program pelatihan dan pendampingan intensif untuk mewujudkan manajemen dan pembelajaran berbasis dunia kerja,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait