Bangunan bersejarah Lawang Sewu Semarang. (IST)

JAKARTA, iNews.id - Asal usul Lawang Sewu, menarik untuk diulas. Lawang Sewu atau dalam bahasa Indonesia yang berarti pintu seribu ini adalah bangunan yang dibangun pada era penjajahan Belanda dan sekarang menjadi objek wisata di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Wisata Lawang Sewu terletak di pusat kota yaitu sebelah timur Tugu Muda Semarang. Sebelumnya, Lawang Sewu dipandang masyarakat Semarang dari aura mistisnya, karena banyak yang mengatakan pernah dijadikan tempat penjara dan tempat penyiksaan pada zaman penjajahan.

Lawang sewu bukan hanya memiliki sejarah yang panjang, arsitektur khas kolonial, tapi juga karena kisah-kisahnya yang penuh misteri menghantui gedung peninggalan belanda ini. Berikut ini ulasan selengkapnya

Asal Usul Lawang Sewu 

Lawang Sewu ini didirikan pada tahun 1949. Awalnya bangunan tersebut dijadikan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api oleh penjajah Belanda. Gedung 3 lantai yang bergaya art deco tahun 1850-1940 an ini adalah karya arsitek belanda ternama yakni Prof Jacob F Klinkhamer dan b.j. queendag.

Pada tahun 1873 rel kereta api di hindia- belanda selesai dibangun. Rel tersebut dibangun oleh nederlands indische spoorweg maatschappij (NIS). Lawang Sewu tersebut dijadikan sebagai penjara dibalik ginger pekerja perusahaan kereta api.

Bangunannya di desain menyerupai huruf l serta memiliki sejumlah jendela dan pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara. Selain desain bangunan yang unik, Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri pabrikan johannes laurens schouten. 

Kaca tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan jawa, kekuasaan belanda atas semarang dan batavia, kota maritim serta kejayaan kereta api. 
 
Bangunan pada lantai 1 dan 2 berfungsi sebagai perkantoran, kantor ini juga memiliki ruangan bawah tanah dan di lantai  3 berupa loteng serta ruangan bawah tanah yang memiliki fungsi sebagai penjara pada masa penjajahan belanda.

Terdapat fakta menarik dari Lawang Sewu ini, yaitu memiliki banyak ruang bawah tanah yang konon menyimpan banyak cerita mistis. Terlepas dari hal tersebut, ternyata di ruang bawah tanah tersebut dirancang sebagai sistem drainase atau saluran air. 

Ketika musim hujan, ruang bawah tanah akan berfungsi untuk menyimpan air hujan agar tidak mengenai halaman gedung atau bangunan. Fungsi lainnya sebagai pendingin ruangan atasnya, dibagian utama Lawang Sewu. 

Maka tak heran jika berkunjung kesana akan merasakan hawa sejuk di dalamnya meskipun tidak menggunakan AC. Selain itu, meski  namanya “Lawang Sewu” bukan berarti  memiliki seribu pintu di bangunan ini. Faktanya, lawang sewu ini hanya memiliki 928 pintu saja. 

Tapi sama seperti kebanyakan gedung Belanda lainnya, Lawang Sewu memiliki banyak jendela-jendela besar yang dilihat dari kejauhan akan terlihat seperti pintu. Itulah alasan kenapa masyarakat menyebut gedung tersebut sebagai Lawang Sewu.

Tempat Pertempuran Melawan Tentara Jepang

Pada masa awal kemerdekaaan Indonesia, tidak lantas membuat gedung ini langsung jatuh ke tangan bangsa Indonesia. 

Lawang Sewu justru berubah menjadi sebuah mendan pertempuran antara pemuda angkatan muda kereta api (AKMA) dengan tentara kempetai dan kidobutai dalam peristiwa pertempuran lima hari di Semarang dari tanggal 14 Oktober hingga 19 Oktober 1945.

Karena sejarahnya, Pemerintah Kota Semarang menetapkan Lawang Sewu sebagai gedung warisan bersejarah yang wajib dilindungi.

Pada tahun 1994, gedung Lawang Sewu akhirnya kembali diserahkan pada PT Kereta Api Indonesia yang kemudian dilakukan restorasi pada tahun 2009. 

Bangunan Paling Angker Kedua se-Asia 

Bangunan Lawang Sewu memiliki ruang bawah tanah yang menyimpan sejarah dan mitos. (iNews/Ahmad Antoni)

Bangunan tua, besar dan kosong memang tidak terlepas dari kisah-kisah yang penuh misteri. Sama halnya dengan Lawang Sewu.

Setelah kosong bertahun-tahun, gedung peninggalan belanda ini menjadi tidak terurus dan terlihat menyeramkan. Tidak heran jika akhirnya beredar cerita mistis yang menghantui bangunan lawang sewu.

Tahun 2013, bangunan Lawang Sewu pernah dijadikan lokasi uji nyali dari acara TV. Gedung Lawang Sewu pernah dinobatkan sebagai bangunan paling menyeramkan kedua di benua Asia dari acara I Wouldn’t Go In There yang ditayangkan National  Geographic Channel.

Tempat Wisata Bersejarah

Pengunjung saat menikmati suasana liburan Lebaran di Lawang Sewu Semarang, Minggu (23/4). (Ikhsan Permana SP)

 

Pada tahun 2011 Lawang Sewu resmi dinobatkan sebagai cagar budaya Indonesia dan dilakukan renovasi bangunan gedung agar terlihat lebih baik dari sebelumnya.

Semua dinding bangunan dilakukan pengecatan ulang, ruangan dibersihkan dan direnovasi pada beberapa bagian gedung, hal ini membuat bangunan Lawang Sewu menjadi tidak begitu angker lagi menurut masyarakat setempat.

Kini, Lawang Sewu sudah menjadi tempat wisata bersejarah. Tidak ada lagi ruangan gelap dengan berbagai penampakan yang menyeramkan. Adanya adalah bangunan indah peninggalan Belanda yang kaya akan sejarahnya.

Lawang Sewu menyajikan beragam koleksi dari masa ke masa perkeretaapian di Indonesia. Seperti koleksi alkmaar, mesin edmonson, mesin hitung, tik, replika lokomotif uap, surat berharga dan lainnya. 

Selain itu juga terdapat perpustakaan buku-buku tentang perkeretaapian. Gedung Lawang Sewu juga dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, workshop dan lain-lain.

Jika ingin berkunjung dan melihat kemegahan dari gedung lawang sewu ini bisa datang mulai dari pukul 07.00 WIB hingga 21.00 WIB. Tiket masuk pengunjung hanya perlu membayar sebesar Rp10.000 bagi orang dewasa dan Rp5.000 bagi anak-anak. 

Sedangkan, untuk bisa menjelajahi ruangan bawah tanah, Anda perlu menyewa tour guide dengan biaya tambahan sebesar Rp30.000

Demikian pembahasan mengenai asal usul Lawang Sewu. Semoga menjadi referensi tempat wisata bersejarah bagi Anda saat berkunjung di Kota Semarang, Jawa Tengah.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network