Seniman nyentrik, Agung Bakar saat berada di bedengan palawija berpola lingkaran atau menyerupai obat nyamuk di Kranggan, Polanharjo, Klaten, Jateng, Senin (13/7/2020). (Foto: Solopos.com/Ponco Suseno)

KLATEN, iNews.id - Beberapa tahun silam, publik digegerkan dengan fenomena crop circle di sejumlah perkebunan yang sempat diduga dibikin alien. Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng), ada pula ladang yang dibentuk mirip crop circle.

Namun, ladang di Klaten itu bukan bentukan alien, melainkan seniman nyentrik bernama Agung Bakar. Dia membentuk bedeng palawija di ladang Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, dengan pola lingkaran.

Agung menegaskan pola itu berbentuk obat nyamuk, bukan crop circle. Menurutnya, pola lingkaran itu memiliki nilai artistik.

"Saya hanya berusaha mengubah bentuk. Pola (bedeng) palawija yang biasanya kotak memanjang, saya ubah menjadi melingkar. Sekilas, mirip obat nyamuk," ujar Agung, Senin (13/7/2020).

Agung menjelaskan aksinya membentung bedeng palawija itu memicu perhatian masyarakat. Pembuat crop circle di ladang Klaten itu merupakan seniman yang dikenal nyentrik. Di tengah pandemi Covid-19, Agung Bakar mulai menekuni peran sebagai petani dadakan.

"Ada yang mengira ingin digunakan untuk perayaan 17 Agustus 1945. Ada pula yang langsung suka dan ingin memfoto pola yang sudah saya bentuk," katanya.

Bedeng pertama berbentuk lingkaran itu berdiameter kurang lebih empat meter. Sebelum dicangkul, Agung Bakar terlebih dahulu membikin sketsa lingkaran.

Setelah terbentuk lingkaran mirip obat nyamuk, salah seorang pekerjanya tinggal mencangkul tanah sesuai pola yang dibentuk salah satu seniman Klaten tersebut.

Pembuatan bedeng berpola lingkaran mirip obat nyamuk itu menambah suasana asri di areal pertanian di desanya. Tak jauh dari lokasi tersebut, terdapat tanaman rimbun dan pohon randu alas berukuran raksasa sehingga menambah suasana asri di Desa Kranggan.

Pemandangan alam di lokasi tersebut dinilai sangat Instagramable. Di mata Agung Bakar, seorang petani pada dasarnya seorang seniman. Menurutnya, petani tak akan bisa membuat orang-orangan sawah tanpa memiliki jiwa seni.

"Bertanam itu juga budaya. Dengan bertani, otomatis belajar welas asih, gotong royong, dan kearifan lokal lainnya," katanya.

Di tengah pandemi Covid-19, Agung Bakar memang berniat ingin menanam palawija. Kebetulan, Agung Bakar baru saja menyewa areal pertanian milik tetangganya beberapa waktu lalu. Tanaman tersebut dianggapnya sangat dibutuhkan warga untuk mendukung imunitas di tengah pandemi Covid-19.

"Semoga dengan cara seperti ini, bisa menginspirasi anak-anak muda dan petani lain. Bahwa bertani itu dapat dilakukan dengan hati riang gembira. Bertani tak hanya melulu soal menangani hama tikus dan wereng. Petani itu tetap bisa nyeni dalam kondisi apa pun" katanya.

Artikel ini telah tayang di Solopos.com dengan judul "Bukan Crop Circle, Ladang Di Klaten Ini Berbentuk Obat Nyamuk"


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network