BOYOLALI, iNews.id - Pemerintahan Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali bersama MNC Peduli mendukung kerajinan tenun yang dikelola warga setempat. Dukungan berupa pelatihan, diharapkan bisa menggali potensi agar produk semakin berkualitas.
Head of CSR MNC Group Tengku Havid bersama rekan mendatangi tempat ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok ekonomi kreatif (Ekraf) Ngudi Rahayu di Dukuh Geneng, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Kedatangannya sebagai bentuk dukungan kepada ibu-ibu dalam pelatihan menganyam atau merangkai benang dengan alat tenun kartu.
“MNC Group melalui MNC Peduli, mendukung inisiatif pemerintah desa mendorong kerajinan tenun yang menampilkan khas budaya kearifan lokal Boyolali sebagai bagian dari kegiatan ekonomi kreatif,” kata Tengku Havid.
Meski menggunakan alat tenun sederhana yang dilengkapi lembaran-lembaran putih seperti kartu, ibu-ibu terlihat cekatan menganyam benang berwarna warni menjadi berbagai kerajinan, seperti tali tas, gelang dan gantungan kunci yang cantik.
Sejauh ini, hasil karya ibu-ibu Ekraf Ngudi Rahayu baru dipasarkan secara online atau ketika ada stand pameran di sekitar Boyolali. Sedangkan harga relatif terjangkau. Untuk gantungan kunci dan gelang dijual Rp25.000 hingga Rp35.00.
“Sedangkan tali tas harganya lebih mahal antara Rp200.000 hingga Rp350.000 karena proses pembuatan yang lebih lama,” kata anggota Ekraf Ngudi Rahayu, Suyatmi.
Kepala Desa Banyuanyar, Khomarudin mengatakan, Dukuh Geneng sengaja dipetakan menjadi kampung ekonomi kreatif. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi pengangguran.
“Bersama MNC Peduli, kegiatan pelatihan diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Selain itu juga menjadi daya tarik masyarakat luar untuk mengunjungi desa wisata Banyuanyar,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait