Kemuliaan Nabi Muhammad SAW dalam Perang Khaibar selamat dari racun daging. (Foto: ilustrasi/istimewa)

JAKARTA, iNews.id - Kekalahan Kaum Yahudi dari umat Islam saat Perang Khaibar semakin membuat mereka menaruh dendam terutama terhadap Nabi Muhammad SAW. Mereka seolah tidak pernah dan tidak akan berhenti dari makar buruk terhadap Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umat Islam.

Sikap itu sudah menjadi tabiat mereka dan sudah di-nash oleh Allah atau tertulis dalam Alquran:

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ الْاَنْبِۢيَاۤءَ بِغَيْرِ حَقٍّۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ

Artinya: Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.

Tatkala mereka kalah dari Perang Khaibar dan beberapa kali upaya untuk membunuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam gagal, maka mereka bermaksud untuk membunuh Nabi SAW dengan siasat baru.

Seorang perempuan Yahudi berperan besar dalam makar buruk ini, yaitu memberi hadiah berupa menyuguhkan hidangan daging kambing kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyisipkan racun yang banyak padanya.

Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam baru memasukan daging tersebut ke mulut, daging itu mengabarkan kepada Nabi SAW kalau mengandung beracun. Seketika itu, Nabi SAW langsung memuntahkan daging itu dari mulutnya.

Hal ini merupakan mukjizat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih mulia daripada mukjizat Nabi Sulaiman ‘alaihissalam yang memahami bahasa semut sebab ia makhluk hidup yang bernyawa memiiki mulut untuk berbicara, sedangkan sepotong daging tersebut sebagai makhluk yang mati bahkan telah matang dipanggang dengan api.

Adapun Bisri bin Baru radhiallahu ‘anhu, yang ikut makan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meninggal dunia karena racun tersebut. Sebab itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membunuh wanita ini sebagai qishosh.

Imam Muslim meriwayatkan dalam Kitab Shahihnya juz 11 halaman 179

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبٍ الْحَارِثِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ هِشَامِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَنَسٍأَنَّ امْرَأَةً يَهُودِيَّةً أَتَتْ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَاةٍ مَسْمُومَةٍ فَأَكَلَ مِنْهَا فَجِيءَ بِهَا إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهَا عَنْ ذَلِكَ فَقَالَتْ أَرَدْتُ لِأَقْتُلَكَ قَالَ مَا كَانَ اللهُ لِيُسَلِّطَكِ عَلَى ذَاكِ قَالَ أَوْ قَالَ عَلَيَّ قَالَ قَالُوا أَلَا نَقْتُلُهَا قَالَ لَا قَالَ فَمَا زِلْتُ أَعْرِفُهَا فِي لَهَوَاتِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: dari Anas (ia berkata), bahwasanya seorang perempuan Yahudi pernah datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan membawa daging kambing yang telah diberi racun, lalu beliau memakan sebagiannya

(setelah beliau mengetahui, bahwa daging itu beracun), lalu perempuan itu segera dibawa menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau bertanya kepadanya apa maksud dia melakukan hal yang demikian, maka perempuan itu menjawab: ”Aku mau membunuhmu.”

Beliau bersabda: ”Allah tidak akan memberikan kekuasaan kepadamu melaksanakan maksudmu untuk membunuhku.”

Para sahabat bertanya: ”Bolehkah kami membunuhnya?” Beliau menjawab: ”Jangan!”

Anas berkata: ”Senantiasa aku mengetahui bekas racun itu nampak di anak lidah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam.”Imam Nawawi berkata dalam syarah Muslim juz 7 halaman 329:

وَقَوْله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَا كَانَ الله لِيُسَلِّطك عَلَى ذَاكَ أَوْ قَالَ : عَلَيَّ )فِيهِ بَيَان عِصْمَته صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ النَّاس كُلّهمْ كَمَا قَالَ الله : { وَاللهُ يَعْصِمُك مِنَ النَّاسِ } وَهِيَ مُعْجِزَة لِرَسُولِ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَلَامَته مِنَ السُّمّ الْمُهْلِك لِغَيْرِهِ ، وَفِي إِعْلَام الله تَعَالَى لَهُ بِأَنَّهَا مَسْمُومَة ، وَكَلَام عُضْو مِنْهُ لَهُ

Sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam:”Allah tidak akan memberikan kekuasaan kepadamu melaksanakan maksudmu untuk membunuhku.”

“Sabda di atas menjelaskan akan kemaksuman (dilindungi) Nabi –shallallahu ‘alaihi wasallam- dari semua manusia, sebagaimana firman Allah: (وَاللهُ يَعْصِمُك مِنَ النَّاسِ)

“Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia”. Ini adalah mukjizat bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam akan keselamatan Nabi SAW dari racun yang mematikan bagi selain Nabi, Allah juga memberitahukan kepada Nabi SAW, bahwasanya kambing tersebut diberi racun dan berbicaranya anggota tubuh kambing kepada beliau.

Al Hafizh Ibn Katsier berkata dalam Tafsirnya (3/154) ketika menafsrkan QS Al Maidah ayat 67:

ومن عصمة الله عز وجل لرسوله حفْظُه له من أهل مكة وصناديدها وحسادها ومُعَانديها إلى أن قال:ولما سم اليهود في ذراع تلك الشاة بخيبر، أعلمه الله به وحماه منه

“.....dan di antara bentuk penjagaan Allah ‘Azza wa Jalla kepada Rasul-Nya adalah penjagaan-Nya kepada beliau dari penduduk Makkah, para tokohnya, orang-orang yang hasad, orang-orang yang keras kepala dari mereka..........dan ketika seorang yahudi meracuni beliau di Khaibar dengan menaruh racun pada paha kambing, Allah memberitahukan beliau dan melindungi beliau dari racun tersebut.”

Syeikh Al Munawi dalam Kitab Faidhul Qodier Syarah Al Jaamiu'shshaghier juz 5 halaman 572 menjelaskan:

Perempuan Yahudi bernama Zainab binti al Harits mengatakan, "Jika engkau seorang Nabi, maka racun itu tidak akan membahayakan dirinya, tetapi jika ia hanya seorang raja, maka kami terbebas darinya".

Ketika racun itu tidak bereaksi dalam tubuh Nabi SAW, mereka menjadi takin akan kenabian Rasulullah SAW. Diriwayatkan perempuan Yahudi itu kemudian masuk Islam.

Wallahu A'lam Bishshowab.

(Sumber: Kisahmuslim, Pustaka Ilmu Sunni-Salafiyah (PISS KTB)


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network