SEMARANG, iNews.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya menuntaskan pengentasan wilayah banjir di Kota Semarang. Selain fokus menuntaskan perbaikan sistem drainase Semarang Timur, juga dilakukan perbaikan sistem drainase Mangkang.
Salah satunya yang sedang digarap adalah normalisasi Sungai Beringin, dimana telah dimulai sejak 13 November 2020. Pemkot Semarang pun menargetkan normalisasi Sungai Beringin akan selesai pada tahun 2022.
Wali Kota Semarang, Hendar Prihadi mengatakan, jika normalisasi Sungai Beringin mendesak dilakukan, karena sungai tersebut kerap meluap. Warga di wilayah Mangkang sering terdampak banjir.
“Kondisi Sungai Beringin sangat memprihatinkan, bahkan setiap tahun banjir terjadi akibat luapan air dari Sungai Beringin, maka normalisasi ini menjadi prioritas, agar banjir tidak lagi terjadi di wilayah Mangkang dan sekitarnya,” katanya dalam siaran pers, Selasa (5/1/2021).
Wali kota yang akrab disapa Hendi ini berharap masyarakat dapat mendukung upaya normalisasi Sungai Beringin tersebut, sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.
"Menuntaskan persoalan banjir di Kota Semarang tidak dapat diupayakan oleh satu pihak saja, semua harus nyengkuyung. Misalnya di Sungai Beringin ini, Pemerintah Kota Semarang ambil bagian, Pemerintah Pusat ambil bagian, sedulur - sedulur di sekitar juga harus ambil bagian, dengan mendukung pembangunan," ujar Hendi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Sih Rianung, normalisasi Sungai Beringin di wilayah Mangkang bakal dibiayai pemerintah pusat dengan anggaran sebesar Rp230 miliar, melalui sistem tahun jamak.
Sedangkan untuk pembebasan lahan akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang. “Untuk normalisasi Sungai Beringin akan dilakukan multi years oleh Pemerintah Pusat, anggarannya sekitar Rp230 miliar. Dan untuk pembebasan lahan dalam dua tahap oleh Pemerintah Kota Semarang,” kata Rianung.
Ia mengatakan, sebenarnya pembebasan lahan tahap pertama telah selesai. Namun dikarenakan adanya review Detail Engineering Design (DED) dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, sehingga dilakukan penambahan wilayah sungai yang dilakukan normalisasi.
“Sebelumnya tidak melintasi jalur Pantura, namun nantinya normalisasi Sungai Beringin ini melintasi Jalur Pantura. Ini harus kami kejar hingga 2021,” ujarnya.
"Untuk pembebasan lahan tahap dua ini totalnya seluas 10,3 hektare, dan sampai dengan pertengahan Desember lalu progres normalisasi sudah mencapai sebesar 0.212 persen," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait