Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo (kiri). (foto: iNews/R August)

SEMARANG, iNews.id - Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro angkat suara terkait insiden penganiayaan 7 simpatisan Ganjar-Mahfud oleh sejumlah oknum anggota TNI AD di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Suhbrastha, Kabupaten Boyolali

Dari tujuh korban penganiayaan, dua di antaranya masih dirawat intensif di rumah sakit.

Kepala Penerangan Kodam Diponegoro, Kolonel Inf Richard Harison mengungkapkan, insiden terjadi sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 11.19 WIB. Saat itu, beberapa anggota Kompi B sedang bermain voli dan mendengar suada bising rombongan sepeda motor knalpot brong.

"Yang oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya saat melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali," kata Kapendam dalam keterangan tertulisanya, Minggu (31/12/2023).

Seketika beberapa anggota di sana ke luar gerbang, rombongan pemotor sudah berlalu. Namun, ternyata di belakangnya melintas lagi dua pengendara sepeda motor berknalpot brong yang juga memain-mainkan gasnya.

"Lalu dihentikan dan ditegur oleh beberapa anggota selanjutnya terjadi cekcok mulut berujung tindakan penganiayan oleh oknum anggota," ujar Kapendam.

Pangdam Diponegoro, sebut Kapendam, telah memerintahkan Komandan Batalyon Infantri  Raider 408/Suhbrastha dan pihak Polisi Militer dalam hal ini Denpom IV/4 Surakarta untuk melakukan proses hukum sesuai aturan dan koordinasi pihak-pihak terkait untuk bantu pengobatan yang saat ini masih dirawat di rumah sakit.

"Saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa itu," katanya.


Editor : Kastolani Marzuki

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network