SEMARANG, iNews.id – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang memiliki cara baru berpatroli keliling kota untuk menegakkan peraturan daerah (perda). Jika di daerah lain patroli masih dengan sepeda motor atau menggunakan mobil bak terbuka, Satpol PP Kota di Semarang justru mengendarai segway. Cara ini membuat petugas terlihat lebih humanis.
Segway adalah sebuah kendaraan listrik dengan dua roda sejajar, yang digerakkan dengan keseimbangan tubuh. Kendaraan ini diciptakan oleh Dean Kamen dan dikenalkan pada 3 Desember 2001.
Dengan mengendarai segway, para petugas Satpol PP terkesan seperti sedang bermain karena memang alat tersebut sebenarnya bukan untuk transportasi. Namun, justru dengan menggunakan segway, Satpol PP Kota Semarang terlihat lebih humanis. Maka, jika Anda sedang di Kota Semarang dan melihat anggota Satpol PP mengendarai segway, itu artinya mereka sedang berpatroli.
Saat ini, Satpol PP baru memiliki delapan segway dan akan terus ditambah jika nantinya dibutuhkan. Alat ini dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 dengan nilai masing-masing sekitar Rp25 juta. Pada tahap awal, anggota baru akan melakukan patroli di pedestrian jalan-jalan protokol seperti Pemuda dan Imam Bonjol.
“Armada segway gunanya untuk patroli di pedestrian. Penggunaan segway akan memudahkan anggota untuk berpatroli. Ini yang pertama di Jateng, bahkan mungkin di Indonesia," kata Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Tramtibum) Satpol PP Jateng, Titis.
Segway akan memudahkan petugas berpatroli karena bisa bermanuver di sela-sela pembatas. Selain itu, kendaraan ini juga bisa bergerak zigzag dan ramah lingkungan karena bertenaga baterai, bukan bahan bakar minyak (BBM).
Patroli di pedestrian saat ini tengah digalakkan karena selama ini masih banyak pedestrian di Kota Semarang berubah fungsi menjadi parkir dan lapak pedagang kaki lima (PKL). Salah satunya terlihat di Jalan Pemuda. Pedestrian jadi tempat parkir para ojek online. Padahal, semestinya pedestrian untuk digunakan pejalan kaki.
Dia menjelaskan, kendaraan segway memiliki kecepatan sekitar 30-40 kilometer (km) per jam. Kendaraan ini sangat cocok untuk melakukan patroli dan penertiban di trotoar. Hanya saja, ketahanan baterai terbatas 1,5 jam. Petugas harus siap-siap pulang ke pos untuk mengisi baterai ketika sudah hampir habis.
Latihan Mengendarai Satu Minggu
Untuk mengendarai segway ternyata tidak mudah. Petugas Satpol PP harus latihan agar mampu menjaga keseimbangan dengan baik. Bahkan, untuk bisa mengendarainya tidak hanya butuh latihan sehari dua hari, namun bisa sampai satu minggu.
Seperti Aprilia Ayu, yang harus belajar setiap hari selama seminggu agar benar-benar bisa mengendarai segway. “Butuh waktu hampir sepekan untuk benar-benar dapat mengendalikan alat ini sekaligus belajar bermanuver di sela-sela pembatas trotoar,” ungkapnya.
Dia mengaku, saat belajar, awalnya merasa takut jatuh, apalagi sampai merusaknya. Namun, setelah bisa mengendarai, Aprilia mengaku sangat keasyikan sehingga meskipun dia sedang bekerja, terasa seperti bermain. “Kami berasa bekerja sambil bermain, namun tetap tidak boleh melupakan kerja utama kami, yakni menjaga agar trotoar bersih dari kendaraan parkir atau PKL,” ujarnya.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait