GROBOGAN, iNews.id - Sebanyak 99 penari secara bergantian menari sufi selama 24 jam nonstop. Pentas digelar di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Fallah, Sendang Sari, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.
Para penari mulai menari sufi pada Jumat (31/12/2021) pukul 24.00 WIB dan selesai Sabtu (1/1/2022) pukul 24.00 WIB. Pentas tari sufi bertujuan untuk memecahkan rekor MURI. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Haul Syekh Jalalaudin Rumi. Acara berlangsung khidmat.
Pengasuh Ponpes Daarul Fallah KH Muhammad Ghufron menyatakan, seluruh penari sufi yang tampil merupakan santri Ponpes Daarul Fallah. Tarian sufi juga menjadi bagian dari materi pelajaran yang diberikan pesantren kepada para santri.
"Untuk memecahkan rekor MURI, para penari sufi menari berputar-putar secara bergantian selama 24 jam nonstop. Tarian yang berasal dari Turki ini dikenal dengan sebutan whirling dervishes," kata Gus Mbodho, sapaan akrab KH Muhammad Ghufron, Sabtu (1/1/2022).
Menurutnya, gerakan berputar-putar dianggap penuh makna karena sebagai bagian dari meditasi diri. Para penari sufi bisa berputar-putar dalam waktu yang lama tanpa harus merasa pusing.
Menurut Gus Mbodo, tarian sufi identik dengan Syekh Jalaludin Rumi karena sebagai orang yang pertama kali menciptakan. "Perlu diketahui, Syekh Rumi merupakan sosok yang terkenal sebagai seorang tokoh sufi dan penyair legendaris yang berasal dari Persia," ujarnya.
Sementara itu, Gus Ganung, pengasuh Padepokan Suwuk Nusantara menjelaskan, selama 24 jam acara berlangsung juga dimeriahkan pementasan musikalisasi puisi dan suluk.
Pementasan oleh pengasuh Ponpes Kebudayaan Ndalem Ayem Salatiga, Gus Sofyan Muhammad bersama dua seniman musik asal Semarang FebriansyahRiff dan Ghani. Setelah itu disambung pagelaran wayang kulit dengan dalang Gus Mbodo.
Dalam pagelaran wayang, mengambil tema Pandowo Dadu, Wahyu Darmo dan Salyo Gugur yang dikemas dalam satu lakon pementasan. Lakon merupakan karya original dari Gus Mbodo yang dikemas secara jenaka namun tetap artistik dengan kandungan dakwah tentang nilai-nilai Islam kontemporer.
"Selain itu, ada berbagai kesenian dipentaskan pula oleh para santri dari PP Daarul Fallah yang meliputi teater, drama, puisi hingga lawak ludruk," ujarnya.
Gus Ganung berpesan kepada para santri dan pengunjung untuk introspeksi diri di akhir tahun 2021, serta berdoa agar tahun baru 2022 harus lebih baik daripada tahun sebelumnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait