SEMARANG, iNews.id – Pelaku bom bunuh diri di Pos Pengamanan (Pospam) Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), Senin malam (3/6/2019), belajar merakit bom kepada pimpinan ISIS di Suriah sejak 2018 melalu media sosial Facebook. Pelaku bernama Rofik Asharudin (22), tersebut termotivasi ingin melaksanakan perintah jihad pimpinan ISIS.
“Pelaku bom bunuh diri ini pada tahun 2018 aktif menjalin komunikasi dengan pimpinan ISIS di Suriah melalui Facebook dan internet. Dari situlah pelaku belajar untuk merakit bom,” kata Kapolda Jateng Irjen Polisi Rycko Amelza Dahniel di Mapolda Jateng, Semarang, Rabu (5/6/2019).
Kapolda mengatakan, pelaku yang mendapat doktrin dari pimpinan ISIS bahkan sempat mengajak keluarganya yang tinggal di Kranggan Kulon Wirogunan Kartasura, Sukoharjo ikut bergabung dengannya. Namun, ajakan itu ditolak.
Dari hasil investigasi, pelaku bom bunuh diri tersebut juga tidak tergabung dalam jaringan apapun. RA merupakan pelaku tunggal bom bunuh diri.
“Tersangka ingin melaksanakan perintah jihad sebagaimana diperintahkan pimpinan ISIS yang dianggapnya sebagai imam. Jadi, yang terjadi dua hari lalu di depan Pospam Kartasura itu merupakan pelaku tunggal, tidak berjaringan,” katanya.
Kapolda Jateng menambahkan, hasil olah TKP, material yang ditemukan di Pospam Kartasura sama dengan yang ada di rumah pelaku. Bom tersebut jenis low explosive atau berdaya ledak rendah dan masih diledakkan dengan sistem manual.
“Target pelaku bom bunuh diri adalah polisi, bukan masyakarat umum. Pelaku meyakininya sebagai bentuk jihad,” ujarnya.
Informasi yang diperoleh, saat ini kondisi RA yang terluka akibat ledakan bom bunuh diri itu sudah semakin membaik. RA yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Semarang saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif jajaran Polda Jateng.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait