Pondok Pesantren Sirojul Mukhlasin, yang pernah jadi tempat pelaku penyerangan gereja di Sleman, menimba ilmu. (Foto: iNews/Puji Hartono)

MAGELANG, iNews.id – Suliyono, pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina di Gamping, Sleman, DIY, pernah menjadi santri di dua pondok pesantren di Magelang, sejak 2015. Pelaku dikenal bertabiat buruk saat menjalani pendidikan di pondok pesantren. Hingga akhirnya dia dikeluarkan pada Desember 2017.

Salah satu pondok yang pernah ditempati pelaku yakni di Pondok Pesatren Sirojul Mukhlasin yang berada di Desa Payaman, Secang, Kabupaten Magelang. Para santri dan pengurus pesantren mengaku terkejut dengan aksi pelaku yang menyerang gereja tersebut.

Selama menjadi santri, Suliyono tercatat sebagai santri yang indisipliner. Dia jarang masuk saat pembelajaran. Dia juga tidak pernah mematuhi peraturan yang diberlakukan pihak pondok pesantren. Di kalangan sesama santri, dia memiliki pemahaman berbeda dari ajaran yang diberikan pihak pondok pesantren. Bahkan, dia sering menunjukan pemahaman yang dinilai radikal di lingkungan pondok pesantren itu.

Video Editor: Kuntadi


Editor : Himas Puspito Putra

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network